Bali: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin tak setuju dengan kebijakan Taliban Afghanistan yang melarang perempuan mendapatkan pendidikan tinggi. Tindakan tersebut dipastikan bertentangan dengan ajaran Islam.
"Saya kira dunia Islam semua sama bahwa umat Islam itu laki-laki, perempuan wajib belajar, mencari ilmu itu menjadi kewajiban," ujar Ma'ruf Amin usai membuka Konferensi Islam ASEAN ke-2 di Bali, Kamis, 22 Desember 2022.
Namun, Ma'ruf tak memungkiri setiap negara memiliki kebijakan masing-masing dalam dunia pendidikan. Ada yang menyelenggarakan pendidikan secara terbuka bagi setiap warganya dan sebaliknya.
"Tapi semunya tidak ada yang melarang belajar," ungkap dia.
Selain itu, Wakil Kepala Negara menilai ilmu sangat berguna saat hidup di tengah masyarakat. Terutama dalam berperilaku baik ke sesama individu.
"Untuk berbuat baik itu harus punya ilmu, ilmu itu harus belajar, tidak mungkin perempuan dilarang (belajar)," jelasnya.
Kebijakan larangan perempuan untuk mendapatkan pendidikan tinggi diberlakukan pada Selasa 20 Desember 2022. Perempuan Afghanistan dilarang untuk masuk universitas.
Sejauh ini mereka telah melarang anak perempuan dari sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Kemudian membatasi perempuan dari sebagian besar pekerjaan dan memerintahkan mereka untuk mengenakan pakaian dari kepala hingga ujung kaki di depan umum.
Bali: Wakil Presiden (Wapres)
Ma'ruf Amin tak setuju dengan kebijakan Taliban Afghanistan yang melarang perempuan mendapatkan
pendidikan tinggi. Tindakan tersebut dipastikan bertentangan dengan ajaran Islam.
"Saya kira dunia
Islam semua sama bahwa umat Islam itu laki-laki, perempuan wajib belajar, mencari ilmu itu menjadi kewajiban," ujar Ma'ruf Amin usai membuka Konferensi Islam ASEAN ke-2 di Bali, Kamis, 22 Desember 2022.
Namun, Ma'ruf tak memungkiri setiap negara memiliki kebijakan masing-masing dalam dunia pendidikan. Ada yang menyelenggarakan pendidikan secara terbuka bagi setiap warganya dan sebaliknya.
"Tapi semunya tidak ada yang melarang belajar," ungkap dia.
Selain itu, Wakil Kepala Negara menilai ilmu sangat berguna saat hidup di tengah masyarakat. Terutama dalam berperilaku baik ke sesama individu.
"Untuk berbuat baik itu harus punya ilmu, ilmu itu harus belajar, tidak mungkin perempuan dilarang (belajar)," jelasnya.
Kebijakan larangan perempuan untuk mendapatkan pendidikan tinggi diberlakukan pada Selasa 20 Desember 2022. Perempuan Afghanistan dilarang untuk masuk universitas.
Sejauh ini mereka telah melarang anak perempuan dari sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Kemudian membatasi perempuan dari sebagian besar pekerjaan dan memerintahkan mereka untuk mengenakan pakaian dari kepala hingga ujung kaki di depan umum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)