Jakarta: Pengamat politik Ray Rangkuti menilai Partai Bulan Bintang (PBB) tengah mendekati PDI Perjuangan (PDIP). Hal itu terlihat dengan langkah PBB yang ikut mendukung sistem pemilu proporsional tertutup, serupa sikap PDIP.
"Bahasa alusnya, kenapa PBB mau ikut ini (dukung proporsional tertutup) karena dia mau menemani PDIP yang kebetulan sendirian sekarang ini," ujar Ray kepada Medcom.id, Sabtu, 14 Januari 2023.
Ray menilai dampak yang akan dirasakan PBB dengan ikut menemani PDIP mendukung proporsional tertutup bersifat jangka pendek. Sehingga, ia menilai tak memberikan pengaruh dengan elektabilitas PBB dalam Pemilu 2024.
"Elektabilitas bukan ditentukan dengan mereka berkoalisi dengan siapa gitu, (tapi ditentukan oleh calon presiden mereka kalau pakai efek ekor jas ya," jelas Ray.
Selain itu, Ray mengaku heran dengan keputusan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. Pasalnya, ia menilai sebagai partai nonparlemen, PBB sangat diuntungkan dengan sistem pemilu proporsional terbuka yang saat ini diterapkan.
"Jadi sebetulnya proporsional terbuka ini memberikan peluang bagi partai seperi PBB ini untuk dapat berkiprah secara politik, tinggal mereka perjuangkan parliamentary threshold atau ambang batas parlemen itu harus dibatalkan," beber Ray.
Jakarta: Pengamat politik Ray Rangkuti menilai
Partai Bulan Bintang (PBB) tengah mendekati PDI Perjuangan (PDIP). Hal itu terlihat dengan langkah PBB yang ikut mendukung sistem pemilu proporsional tertutup, serupa sikap PDIP.
"Bahasa alusnya, kenapa PBB mau ikut ini (dukung proporsional tertutup) karena dia mau menemani PDIP yang kebetulan sendirian sekarang ini," ujar Ray kepada
Medcom.id, Sabtu, 14 Januari 2023.
Ray menilai dampak yang akan dirasakan PBB dengan ikut menemani PDIP mendukung proporsional tertutup bersifat jangka pendek. Sehingga, ia menilai tak memberikan pengaruh dengan elektabilitas PBB dalam
Pemilu 2024.
"Elektabilitas bukan ditentukan dengan mereka berkoalisi dengan siapa gitu, (tapi ditentukan oleh calon presiden mereka kalau pakai efek ekor jas ya," jelas Ray.
Selain itu, Ray mengaku heran dengan keputusan Ketua Umum
PBB Yusril Ihza Mahendra. Pasalnya, ia menilai sebagai partai nonparlemen, PBB sangat diuntungkan dengan sistem pemilu proporsional terbuka yang saat ini diterapkan.
"Jadi sebetulnya proporsional terbuka ini memberikan peluang bagi partai seperi PBB ini untuk dapat berkiprah secara politik, tinggal mereka perjuangkan parliamentary threshold atau ambang batas parlemen itu harus dibatalkan," beber Ray.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)