Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Karim Suryadi. Dok. Tangkapan Layar
Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Karim Suryadi. Dok. Tangkapan Layar

Pakar: Revolusi Mental Gagal dan Mandek

Theofilus Ifan Sucipto • 23 Juli 2023 10:44
Jakarta: Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Karim Suryadi mengkritik implementasi revolusi mental. Jargon itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dua kali pemilihan presiden (pilpres) lalu.
 
"Agak susah mencari kata untuk tidak mengatakan (revolusi mental) gagal atau mandek," kata Karim dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk 'Gagal, Revolusi (Kena) Mental,' Minggu, 23 Juli 2023
 
Karim menyayangkan semangat revolusi mental justru berpindah haluan. Pemerintah dinilai hanya fokus membangun infrastruktur.

"Revolusi mental kok infrastruktur? Kalau dihubungkan dengan cakupan data revolusi mental dalam inpres (instruksi presiden), kok tidak terlalu nyambung?" ujar dia.
 
Karim mengacu pada Inpres Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Beleid itu mencantumkan gerakan Indonesia melayani, bersatu, bersih, mandiri, dan tertib.
 
"Tapi tidak ada satupun kata soal korupsi dalam inpres. Saya belum pernah dengar peta jalan gerakan revolusi mental," papar dia.
 
Baca Juga: NasDem: Revolusi Mental Sama Sekali Tidak Berjalan

Karim heran tidak ada peta jalan yang memuat cara mencapai revolusi mental. Program yang tidak jelas diyakini menjadi penyebab penerapan jargon tersebut tidak maksimal.
 
"Harusnya ada tahapan dan harus disosialisasikan sehingga semua terlibat," tutur dia.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan