Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin bersama menteri terkait tengah menyiapkan strategi demi membuat Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah. Cita-cita itu disebut perlu segera diwujudkan.
"Pleno ini dalam rangka menyatukan langkah untuk menuju tercapainya Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia," kata Ma’ruf Amin usai rapat pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Istana Wapres Jakarta, Selasa, 30 November 2021.
Menurut dia, pemerintah mengutamakan empat program untuk dikembangkan KNEKS. Hal ini meliputi pengembangan industri halal, pengembangan industri keuangan, pengembangan dana sosial syariah, serta perluasan usaha syariah.
"Dan (rapat) ini selain merupakan laporan yang disampaikan oleh masing-masing kementerian dan lembaga, juga kami merumuskan langkah-langkah percepatan selanjutnya ke depan," jelas Wapres.
Baca: Pengembangan Manajemen Pemasaran Dinilai Mampu Dorong Ekonomi Syariah
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan indeks berbagai kegiatan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia sudah naik berdasarkan Islamic Finance Index. Di bidang makanan dan minuman halal, Indonesia di posisi keempat tingkat global.
Terkait fesyen muslim, Indonesia berada di posisi ketiga, di bidang media rekreasi di posisi kelima, wisata ramah muslim di posisi keenam, serta kosmetik dan farmasi di posisi keenam. Sementara itu, keuangan syariah Indonesia di posisi keenam.
"Ekonomi syariah di Indonesia mempunyai peran penting, di mana kontraksi di 2020 lebih rendah daripada ekonomi nasional. Jadi, kontraksinya hanya -1,75 dibandingkan dengan (ekonomi) nasional -2,07," ujar Airlangga.
Guna mempercepat tercapainya visi Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah, Airlangga mengatakan penguatan masih diperlukan. Pemerintah fokus pada halal value chain; usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); regulasi; ekonomi digital; literasi masyarakat; serta riset dan inovasi.
Jakarta: Wakil Presiden (
Wapres) Ma’ruf Amin bersama menteri terkait tengah menyiapkan strategi demi membuat Indonesia menjadi pusat
ekonomi syariah. Cita-cita itu disebut perlu segera diwujudkan.
"Pleno ini dalam rangka menyatukan langkah untuk menuju tercapainya Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia," kata
Ma’ruf Amin usai rapat pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Istana Wapres Jakarta, Selasa, 30 November 2021.
Menurut dia, pemerintah mengutamakan empat program untuk dikembangkan KNEKS. Hal ini meliputi pengembangan industri halal, pengembangan industri keuangan, pengembangan dana sosial syariah, serta perluasan usaha syariah.
"Dan (rapat) ini selain merupakan laporan yang disampaikan oleh masing-masing kementerian dan lembaga, juga kami merumuskan langkah-langkah percepatan selanjutnya ke depan," jelas Wapres.
Baca:
Pengembangan Manajemen Pemasaran Dinilai Mampu Dorong Ekonomi Syariah
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan indeks berbagai kegiatan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia sudah naik berdasarkan
Islamic Finance Index. Di bidang makanan dan minuman halal, Indonesia di posisi keempat tingkat global.
Terkait fesyen muslim, Indonesia berada di posisi ketiga, di bidang media rekreasi di posisi kelima, wisata ramah muslim di posisi keenam, serta kosmetik dan farmasi di posisi keenam. Sementara itu, keuangan syariah Indonesia di posisi keenam.
"Ekonomi syariah di Indonesia mempunyai peran penting, di mana kontraksi di 2020 lebih rendah daripada ekonomi nasional. Jadi, kontraksinya hanya -1,75 dibandingkan dengan (ekonomi) nasional -2,07," ujar Airlangga.
Guna mempercepat tercapainya visi Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah, Airlangga mengatakan penguatan masih diperlukan. Pemerintah fokus pada
halal value chain; usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); regulasi; ekonomi digital; literasi masyarakat; serta riset dan inovasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)