Jakarta: Pemerintah dinilai perlu mendorong Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turun tangan mengatasi buruknya kualitas udara di Jakarta. BRIN dapat memetakan masalah polusi udara secara objektif sekaligus menawarkan solusinya.
"Kita kan punya BRIN. Pemerintah dapat menugaskan BRIN untuk melakukan penelitian ini agar hasilnya akurat dan yang utama dapat diketahui sumber-sumber polutan yang menyebabkan polusi tersebut," kata anggota Komisi VII DPR Mulyanto melalui keterangan tertulis, Minggu, 20 Agustus 2023.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai buruknya kualitas udara merupakan indikator sekaligus efek dari program pembangunan yang tak memperhatikan aspek pelestarian lingkungan. Kondisi ini tak boleh dianggap enteng.
"Pemerintah tidak boleh menganggap enteng masalah lingkungan ini. Karena dampaknya bisa sangat besar. Bukan hanya terkait bagi pelestarian lingkungan tapi juga menyangkut ke masalah kesehatan masyarakat," ujar Mulyanto.
Ia menambahkan pemerintah harus melihat semua aspek untuk mengatasi persoalan buruknya kualitas udara. Tidak sekadar menyalahkan pembangkit listrik dan mendorong kendaraan berbasis listrik. Memperbanyak wilayah kawasan bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) dengan durasi yang lebih panjang di akhir pekan salah satu solusinya.
"Menawarkan penggunaan kendaraan listrik atau electric vehacle (EV) sebagai solusinya. Ini dangkal sekali," ucap Mulyanto.
Jakarta: Pemerintah dinilai perlu mendorong Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turun tangan mengatasi buruknya kualitas udara di Jakarta.
BRIN dapat memetakan masalah polusi udara secara objektif sekaligus menawarkan solusinya.
"Kita kan punya BRIN. Pemerintah dapat menugaskan BRIN untuk melakukan penelitian ini agar hasilnya akurat dan yang utama dapat diketahui sumber-sumber polutan yang menyebabkan polusi tersebut," kata anggota Komisi VII DPR Mulyanto melalui keterangan tertulis, Minggu, 20 Agustus 2023.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai buruknya
kualitas udara merupakan indikator sekaligus efek dari program pembangunan yang tak memperhatikan aspek pelestarian lingkungan. Kondisi ini tak boleh dianggap enteng.
"Pemerintah tidak boleh menganggap enteng masalah lingkungan ini. Karena dampaknya bisa sangat besar. Bukan hanya terkait bagi pelestarian lingkungan tapi juga menyangkut ke masalah kesehatan masyarakat," ujar Mulyanto.
Ia menambahkan pemerintah harus melihat semua aspek untuk mengatasi persoalan buruknya kualitas udara. Tidak sekadar menyalahkan pembangkit listrik dan mendorong kendaraan berbasis listrik. Memperbanyak wilayah kawasan bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) dengan durasi yang lebih panjang di akhir pekan salah satu solusinya.
"Menawarkan penggunaan kendaraan listrik atau electric vehacle (EV) sebagai solusinya. Ini dangkal sekali," ucap Mulyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)