BRIN mengimbau untuk tidak hanya terfokus pada teknologi ini, melainkan pada big data sebagai modal.
BRIN mengimbau untuk tidak hanya terfokus pada teknologi ini, melainkan pada big data sebagai modal.

BRIN: Jangan Hanya Fokus ke AI, Tapi Big Data

Lufthi Anggraeni • 14 Agustus 2023 14:54
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengimbau masyarakat untuk tidak hanya terfokus pada teknologi kecerdasan buatan (AI) yang tengah mendulang popularitasnya di kalangan masyarakat dunia, termasuk di Indonesia.
 
Hal ini disampaikan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di acara diskusi panel ‘Tech Talk’ bertajuk ‘Artificial Intelligence dan Indonesia di Era Digital’ pada hari Minggu, 13 Agustus 2023. Acara Medcom.id ini digelar di Indonesia Convention Center (ICE) di BSD City, Tangerang, bersamaan dengan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.
 
Alih-alih terfokus pada teknologi AI, Laksana mengimbau masyarakat, pelaku industri teknologi dan pihak berwenang Tanah Air untuk lebih terfokus pada big data, dinilainya sebagai modal dari teknologi AI tersebut.

“AI hanya soal satu hal, yaitu bagaimana bisa memanfaatkan big data. Sekarang, kita harus mulai pikirkan Bersama komunitas sehingga bisa menemukan model bisnis yang sesuai, dan AI bisa jadi tool penggerak roda ekonomi,” ujar Laksana.
 
Sebab, lanjut Laksana, AI dan internet yang saat ini tengah menjadi fokus teknologi utama di dunia bukan merupakan tujuan, melainkan hanya sekadar alat. Dengan demikian, BRIN sebagai lembaga pemerintah terkait mendorong Indonesia agar terfokus pada upaya untuk dapat memanfaatkan alat tersebut dengan sebaik-baiknya.
 
Namun untuk mewujudkan hal ini, Indonesia dinilai memiliki banyak tantangan, meski juga memiliki keuntungan. Salah satu tantangan pemanfaatan teknologi AI ini, lanjut Laksana, terletak pada kekurangan big data yang dimiliki Indonesia.
 
Indonesia disebut memiliki data dalam jumlah besar, namun merupakan data terpisah dan tidak terintegrasi satu sama lain, sehingga untuk menjadikannya sebagai big data dinilai membutuhkan usaha ekstra.
 
Kendati demikian, Indonesia dinilai BRIN memiliki banyak peluang, sebab memiliki potensi besar dalam menghasilkan banyak big data unik. Potensi ini diyakini menjadi peluang besar bagi Tanah Air mengingat big data merupakan modal utama teknologi AI.
 
Pasar besar juga menjadi salah satu keuntungan yang dimiliki Indonesia, sebab dinilai BRIN memberikan peluang perusahaan penghasil layanan teknologi AI untuk berkembang dan menumbuhkan daya saing terlebih dahulu, sebelum merambah pasar global.
 
Selain itu, demografis Indonesia yang didominasi anak muda dengan pola pikir terbuka juga dinilai menjadi keuntungan yang bisa dimanfaatkan perusahaan lokal, mengingat generasi ini lebih mudah dalam menerima dan beradaptasi dengan teknologi baru.
 
BRIN turut menambahkan bahwa saat ini, pihaknya lebih terfokus pada penciptaan nilai tambah  untuk teknologi ini, bukan sekadar untuk AI. Laksana mengimbau pihak terkait terfokus dalam pengembangan potensi yang dimiliki Indonesia, guna menciptakan potensi ekonomi baru melalui pemanfaatan teknologi dan nilai dari teknologi tersebut.
 
Laksana menyebut pemerintah memiliki tugas penting dalam penyediaan perangkat, infrastruktur, dan data awal sebagai modal, yang dapat ditawarkan kepada pelaku usaha untuk dapat memanfaatkannya dengan mekanisme tertentu.
 
Dengan cara ini, pelaku usaha diharapkan tidak akan dibebani oleh investasi awal atau mengkhawatirkan terkait risiko, sehingga mereka bisa terfokus dalam menciptakan dan mengembangkan konten.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan