Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), menyindir protokol kegiatan Ketua Umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di daerah. Bahkan, pimpinan dewan pimpinan daerah (DPD) dan dewan pimpinan cabang (DPC) sulit bertemu ketum di luar acara resmi.
"Protokolernya melebihi protokoler presiden," kata juru bicara DPP Demokrat hasil KLB M Rahmad dalam program Newsmaker berjudul 'SBY dan AHY Mulai Kehilangan Akal' dikutip dari akun YouTube Medcom.id, Sabtu, 20 Maret 2021.
Menurut dia, kegiatan AHY di daerah hanya bersifat resmi. Acara santai jarang dilakukan oleh putra sulung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Dia tidak ikut kongko-kongko sembari ngopi bareng dengan pengurus DPD atau DPC.
Baca: Demokrat Melejit pada 2004 dan 2009 Bukan Hanya Andil SBY
"Itu (kongko-kongko) enggak ada dalam rumusnya AHY. Jadi hadir ke daerah, bahas acara, masuk kamar. Jadi enggak boleh lagi diganggu," ungkap dia.
Hal ini cukup disesalkan sejumlah pendiri dan senior Demokrat. Sikap AHY tersebut membuat hubungan vertikal DPP dengan perwakilan partai di daerah berjarak.
"Apalagi gaya AHY yang mewah, itu menjadi jurang pemisah antara ketum dengan kader di tingkat bawah," sebut dia.
Sikap berbeda ditunjukkan Ketum Demokrat versi KLB Deli Serdang, Moeldoko. Rahmad menyebutkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu dinilai mampu menjalin kedekatan emosional dengan semua pihak.
"Keahlian berkomunikasi sampai yang paling bawah itu sangat dibutuhkan Demokrat saat ini," ujar dia.
Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (
KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), menyindir protokol kegiatan Ketua Umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di daerah. Bahkan, pimpinan dewan pimpinan daerah (DPD) dan dewan pimpinan cabang (DPC) sulit bertemu ketum di luar acara resmi.
"Protokolernya melebihi protokoler presiden," kata juru bicara DPP Demokrat hasil KLB M Rahmad dalam program
Newsmaker berjudul 'SBY dan AHY Mulai Kehilangan Akal' dikutip dari akun
YouTube Medcom.id, Sabtu, 20 Maret 2021.
Menurut dia, kegiatan AHY di daerah hanya bersifat resmi. Acara santai jarang dilakukan oleh putra sulung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (
SBY) itu. Dia tidak ikut kongko-kongko sembari
ngopi bareng dengan pengurus DPD atau DPC.
Baca:
Demokrat Melejit pada 2004 dan 2009 Bukan Hanya Andil SBY
"Itu (kongko-kongko) enggak ada dalam rumusnya AHY. Jadi hadir ke daerah, bahas acara, masuk kamar. Jadi enggak boleh lagi diganggu," ungkap dia.
Hal ini cukup disesalkan sejumlah pendiri dan senior Demokrat. Sikap AHY tersebut membuat hubungan vertikal DPP dengan perwakilan partai di daerah berjarak.
"Apalagi gaya AHY yang mewah, itu menjadi jurang pemisah antara ketum dengan kader di tingkat bawah," sebut dia.
Sikap berbeda ditunjukkan Ketum Demokrat versi KLB Deli Serdang, Moeldoko. Rahmad menyebutkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu dinilai mampu menjalin kedekatan emosional dengan semua pihak.
"Keahlian berkomunikasi sampai yang paling bawah itu sangat dibutuhkan Demokrat saat ini," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)