Jakarta: Pengamat politik Rocky Gerung turut berkomentar soal isu pengambilalihan Partai Demokrat yang disebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah dirancang para pejabat penting di Istana.
Salah satu nama yang santer terlibat dalam rencana ambil alih Partai Demokrat yaitu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko.
Menurut Rocky Gerung, jika memang benar ada rencana pengambilalihan tersebut, maka Moeldoko tidak sepenuhnya bersalah karena fenomena kudeta atau ambil alih partai politik merupakan hal yang lumrah terjadi.
"Ini hal biasa dalam dunia politik, intai mengintai. Kan ada tradisi untuk membelah partai. Tapi sialnya ini yang sudah disebutkan pak Moeldoko katanya yang berambisi. Itu masuk akal karena pak Moeldoko kan tokoh yang sudah matang secara politis karena itu beliau pasti ingin mencalonkan diri di 2024," kata Rocky Gerung dikutip dari kanal Youtube Rocky Gerung Official, Selasa 2 Februari 2021.
Adapun hal lain yang membuat Rocky tidak terlalu terkejut dengan isu kudeta Demokrat adalah karena fenomena seperti ini pernah terjadi di Golkar dan PPP.
"Pak Moeldoko juga nggak salah, karena mungkin menurut beliau kan biasa tuh partai dipecah belah lalu diambilalih. Kan istana lakukan hal itu terhadap Golkar, PPP, macam-macam. Jadi sudah jadi grammar istana untuk mengambil alih partai dalam rangka konsolidasi,” beber Rocky Gerung.
Nama-nama yang diduga terlibat kudeta Demokrat
Kader Partai Demokrat Rachland Nashidik mengonfirmasi nama-nama yang diduga terlibat akan kudeta Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sejumlah pihak dinilai ingin menggulingkan kepemimpinan AHY.
Mereka yang terlibat, yakni anggota Komisi V DPR Johni Allen Marbun, mantan Ketua DPR Marzuki Ali, dan mantan Bendahara Umum (Bendum) Demokrat Nazaruddin. Nama salah satu pendiri Partai Demokrat Max Sopacua juga sempat muncul.
"Max Sopacua tidak ada," kata Rachland saat dikonfirmasi, Selasa, 2 Februari 2021.
Rachland memastikan sosok internal partai yang terlibat kudeta akan diproses. Mereka akan ditindak sesuai aturan yang berlaku.
"Masalah internal partai bukan concern publik. Itu bisa diselesaikan secara internal belakangan. Apa yang jadi concern publik adalah perilaku kekuasaan," ujar dia.
Jakarta: Pengamat politik Rocky Gerung turut berkomentar soal isu pengambilalihan
Partai Demokrat yang disebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah dirancang para pejabat penting di Istana.
Salah satu nama yang santer terlibat dalam rencana ambil alih Partai Demokrat yaitu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn)
Moeldoko.
Menurut Rocky Gerung, jika memang benar ada rencana pengambilalihan tersebut, maka Moeldoko tidak sepenuhnya bersalah karena fenomena kudeta atau ambil alih partai politik merupakan hal yang lumrah terjadi.
"Ini hal biasa dalam dunia politik, intai mengintai. Kan ada tradisi untuk membelah partai. Tapi sialnya ini yang sudah disebutkan pak Moeldoko katanya yang berambisi. Itu masuk akal karena pak Moeldoko kan tokoh yang sudah matang secara politis karena itu beliau pasti ingin mencalonkan diri di 2024," kata Rocky Gerung dikutip dari kanal Youtube Rocky Gerung Official, Selasa 2 Februari 2021.
Adapun hal lain yang membuat Rocky tidak terlalu terkejut dengan isu kudeta Demokrat adalah karena fenomena seperti ini pernah terjadi di Golkar dan PPP.
"Pak Moeldoko juga
nggak salah, karena mungkin menurut beliau kan biasa tuh partai dipecah belah lalu diambilalih. Kan istana lakukan hal itu terhadap Golkar, PPP, macam-macam. Jadi sudah jadi
grammar istana untuk mengambil alih partai dalam rangka konsolidasi,” beber Rocky Gerung.