Ketua DPR Puan Maharani. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Ketua DPR Puan Maharani. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez

Sopir Ambulans Turunkan Jenazah Bayi, Puan: Pemerintah Harus Turun Tangan

Fachri Audhia Hafiez • 17 Juli 2024 19:11
Jakarta: Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah turun tangan terkait kasus sopir ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Djoen Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), yang menurunkan jenazah bayi di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU). Puan meminta investigasi secara menyeluruh.
 
"Pemerintah dan pihak berwenang saya harap turun tangan melakukan investigasi karena dengan pola seperti itu, pastinya ini bukan kejadian pertama kali," kata Puan melalui keterangan tertulis, Rabu, 17 Juli 2024.
 
Dia menyayangkan insiden itu. Hal tersebut merugikan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

"Ini tidak pantas dan menurut saya kejadian yang tidak berhatinurani. Pemerintah harus melakukan evaluasi yang serius untuk memperbaiki layanan kesehatan,” tutur Puan.
 
Puan memandang perlu pemeriksaan terhadap sistem pelayanan ambulans di rumah sakit lainnya. Termasuk, dugaan pungli soal pelayanan ambulans.
 
Ketua DPP PDIP itu juga menyoroti ada perbedaan antara aturan dan teknis di lapangan. Khususnya, mengenai BBM yang digunakan ambulans.
 
"Ini harus ditelusuri di mana letak kesalahannya. Dalam aturan katanya memakai Pertalite, tapi lalu disebutkan memakai BBM yang lebih mahal, sehingga menimbulkan permasalahan. Ini juga memberatkan masyarakat dan kurang etis dilakukan karena meminta tambahan biaya kepada keluarga yang tengah berduka," ujar Puan.
 
Puan meminta ada pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah, khususnya dari Dinas Kesehatan. Kemudian, harus ada evaluasi terhadap aturan agar tidak dijadikan celah perilaku pungli.
 
“Meskipun dilakukan oleh oknum, tapi ini membuka pertanyaan apakah kejadian seperti itu memang lumrah terjadi di rumah sakit daerah. Pengawasan harus lebih diperketat agar masyarakat tidak dirugikan akibat ketidakjelasan aturan,” ucap Puan.
 
Baca Juga: Rusak Moral, Polri Didorong Miskinkan Bandar Judi Online

Sebelumnya, viral video sopir ambulans RSUD AM Djoen Sintang, Kalbar, diduga menurunkan jenazah bayi di sebuah SPBU lantaran tidak diberikan uang bensin. Dalam video yang diunggah akun X @Heraloebss, pria yang merupakan keluarga dari bayi menceritakan kronologi kejadian. Pria yang mengenakan kaus dan jaket hitam itu tampak menangis.
 
Pria tersebut mengklaim, sebelumnya sudah membayar ambulans sebesar Rp690 ribu di kasir rumah sakit. Namun, sopir ambulans tiba-tiba meminta uang untuk membeli bensin. Sopir juga tidak mau tahu jika ayah sang bayi sudah membayar di kasir.
 
"Kata sopirnya, ‘bang minta duit buat beli minyak’. Aku bilang, aku gak punya duit dan udah bayar di kasir. ‘Oh gak bisa gitu, itu urusan saya. Kasir gak ada urusan.’ katanya,” jelas pria dalam video.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan