Jakarta: Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Siswono Yudo Husodo mengatakan pemerintah perlu memperluas lahan pertanian pangan. Hal ini dianggap sebagai solusi untuk memecahkan masalah pangan Indonesia.
"Sekarang ini di seluruh Indonesia, kita hanya memiliki 8,5 juta hektare lahan pangan. Sebanyak 5,5 juta hektare sawah dan kurang lebih 3 juta (hektare) lahan kering," kata Siswono di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Jalan RP Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Mei 2018.
Di sisi lain, mantan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan menyebut Indonesia memiliki lahan sawit sebanyak 11 juta hektar. Jumlah lahan sawit yang lebih luas dibanding lahan pangan pun dianggap kesalahan besar.
"Apa enggak lucu? Jadi, kita musti membuka area-area pertanaman pangan. Perluas lahan pangan kita, dengan begitu Indonesia makmur," dia,
Baca: Menyulap Lahan Bekas Tambang jadi Areal Pertanian Produktif
Menurut dia, lahan pertanian di Indonesia semakin hari semakin sempit. Di Pulau Jawa, seorang petani hanya memiliki 0,3 hektare lahan. Kondisi ini jauh berbeda dengan kondisi di negara lain.
"Sebagai gambaran, Belanda sebelum perang dunia II, per petani Belanda hanya memiliki 7 hektare. Namun, sekarang per petani Belanda memiliki 16 hektare lahan. Tidak salah dia makin kaya dan makin makmur," ujar dia.
Penambahan lahan diyakini bisa memakmurkan petani. "Agar lahan petani itu menjadi luas dan demikian kesejahteraan petani meningkat dan daya saing Indonesia meningkat," pungkas dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/VNnJ3rjN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Siswono Yudo Husodo mengatakan pemerintah perlu memperluas lahan pertanian pangan. Hal ini dianggap sebagai solusi untuk memecahkan masalah pangan Indonesia.
"Sekarang ini di seluruh Indonesia, kita hanya memiliki 8,5 juta hektare lahan pangan. Sebanyak 5,5 juta hektare sawah dan kurang lebih 3 juta (hektare) lahan kering," kata Siswono di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Jalan RP Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Mei 2018.
Di sisi lain, mantan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan menyebut Indonesia memiliki lahan sawit sebanyak 11 juta hektar. Jumlah lahan sawit yang lebih luas dibanding lahan pangan pun dianggap kesalahan besar.
"Apa enggak lucu? Jadi, kita musti membuka area-area pertanaman pangan. Perluas lahan pangan kita, dengan begitu Indonesia makmur," dia,
Baca: Menyulap Lahan Bekas Tambang jadi Areal Pertanian Produktif
Menurut dia, lahan pertanian di Indonesia semakin hari semakin sempit. Di Pulau Jawa, seorang petani hanya memiliki 0,3 hektare lahan. Kondisi ini jauh berbeda dengan kondisi di negara lain.
"Sebagai gambaran, Belanda sebelum perang dunia II, per petani Belanda hanya memiliki 7 hektare. Namun, sekarang per petani Belanda memiliki 16 hektare lahan. Tidak salah dia makin kaya dan makin makmur," ujar dia.
Penambahan lahan diyakini bisa memakmurkan petani. "Agar lahan petani itu menjadi luas dan demikian kesejahteraan petani meningkat dan daya saing Indonesia meningkat," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)