Guru Besar Hukum Tata Negara, Denny Indrayana. Foto: Tangkapan layar Crosscheck
URL Berhasil di Salin
Langkah Kuda Jokowi: Sokong Prabowo untuk Jegal Anies, Ganjar yang Jadi Juaranya
Medcom • 26 April 2023 12:10
Jakarta: Bak langkah kuda dalam catur, Guru Besar Hukum Tata Negara Denny Indrayana mencoba menganalisis upaya campur tangan atau cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjegal Anies Baswedan menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Anies dicoba dijegal melalui Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
"Target utama Jokowi adalah sebisa mungkin hanya ada dua pasangan calon dalam Pilpres 2024. Keduanya adalah all the president’s Men," kata Denny dalam tulisannya berjudul "Bagaimana Jokowi Mendukung Ganjar, Mencadangkan Prabowo, dan Menolak Anies", yang diunggah di laman Integritylawfirm.com, Senin, 24 April 2023.
Denny melihat Jokowi berupaya mengeleminasi sedari awal calon yang diidentifikasi berseberangan dan mungkin tidak melanjutkan legacy kepresidenannya. Dan sosok itu merujuk pada Anies Baswedan.
Adapun yang dimaksud all the president’s Men dalam tulisan Denny adalah Ganjar dan Prabowo. Prabowo disokong Jokowi untuk memecah suara pendukung Anies yang kebanyakan dari kalangan Islam.
"Singkatnya, pemilih Prabowo dan Anies beririsan. Dengan memajukan Prabowo, kemungkinan Ganjar untuk menang semakin besar, ketimbang risiko hanya menghadapkannya langsung dengan Anies," demikian analisis dari mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM ini.
Ketika Prabowo dan Anies saling mengalahkan, maka suara Ganjar akan semakin tak terbendung. Dengan begitu, Ganjar bisa mulus menjadi pemenang pilpres.
Kenapa Jokowi ingin jegal Anies?
Tak cukup sampai di situ. Denny menilai Jokowi juga menyiapkan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden Ganjar. Lagi-lagi untuk memecah suara kelompok Islam pendukung Anies.
Denny membaca Jokowi ingin mendukung pasangan calon Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno. Jokowi pun ingin mencadangkan sokongan kepada Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto, sambil tetap berusaha menggagalkan pencapresan Anies Baswedan.
Denny mafhum jika Jokowi membantah analisisnya. "Namun, dalam realitas panggung belakang, ketika melakukan lobi di ruang-ruang tertutup, langkah dan kerja politik itu nyata dan serius Beliau (Jokowi) kerjakan," kata Denny.
Target Jokowi, lanjut dia, siapa pun presiden penggantinya adalah orang yang bisa mengamankan dan melanjutkan program kerjanya. Dan Jokowi merasa tidak yakin Anies bisa melanjutkan legacy dia.
Baca: Gawat! 10 Cara Jokowi Ingin Gagalkan Pencapresan Anies: Sebuah Analisis
Berkaca dari kekalahan Ahok
Denny melihat upaya Jokowi menjegal pencalonan Anies ini juga berlandaskan pengalaman pahitnya saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Saat itu, jagoan Jokowi, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kalah oleh Anies.
"Maka untuk Pilpres 2024, Presiden Jokowi betul-betul mengambil peran sebagai the real king maker," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Bak langkah kuda dalam catur, Guru Besar Hukum Tata Negara Denny Indrayana mencoba menganalisis upaya campur tangan atau cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjegal Anies Baswedan menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Anies dicoba dijegal melalui Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
"Target utama Jokowi adalah sebisa mungkin hanya ada dua pasangan calon dalam Pilpres 2024. Keduanya adalah all the president’s Men," kata Denny dalam tulisannya berjudul "Bagaimana Jokowi Mendukung Ganjar, Mencadangkan Prabowo, dan Menolak Anies", yang diunggah di laman Integritylawfirm.com, Senin, 24 April 2023.
Denny melihat Jokowi berupaya mengeleminasi sedari awal calon yang diidentifikasi berseberangan dan mungkin tidak melanjutkan legacy kepresidenannya. Dan sosok itu merujuk pada Anies Baswedan.
Adapun yang dimaksud all the president’s Men dalam tulisan Denny adalah Ganjar dan Prabowo. Prabowo disokong Jokowi untuk memecah suara pendukung Anies yang kebanyakan dari kalangan Islam.
"Singkatnya, pemilih Prabowo dan Anies beririsan. Dengan memajukan Prabowo, kemungkinan Ganjar untuk menang semakin besar, ketimbang risiko hanya menghadapkannya langsung dengan Anies," demikian analisis dari mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM ini.
Ketika Prabowo dan Anies saling mengalahkan, maka suara Ganjar akan semakin tak terbendung. Dengan begitu, Ganjar bisa mulus menjadi pemenang pilpres.
Kenapa Jokowi ingin jegal Anies?
Tak cukup sampai di situ. Denny menilai Jokowi juga menyiapkan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden Ganjar. Lagi-lagi untuk memecah suara kelompok Islam pendukung Anies.
Denny membaca Jokowi ingin mendukung pasangan calon Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno. Jokowi pun ingin mencadangkan sokongan kepada Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto, sambil tetap berusaha menggagalkan pencapresan Anies Baswedan.
Denny mafhum jika Jokowi membantah analisisnya. "Namun, dalam realitas panggung belakang, ketika melakukan lobi di ruang-ruang tertutup, langkah dan kerja politik itu nyata dan serius Beliau (Jokowi) kerjakan," kata Denny.
Target Jokowi, lanjut dia, siapa pun presiden penggantinya adalah orang yang bisa mengamankan dan melanjutkan program kerjanya. Dan Jokowi merasa tidak yakin Anies bisa melanjutkan legacy dia.
Denny melihat upaya Jokowi menjegal pencalonan Anies ini juga berlandaskan pengalaman pahitnya saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Saat itu, jagoan Jokowi, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kalah oleh Anies.
"Maka untuk Pilpres 2024, Presiden Jokowi betul-betul mengambil peran sebagai the real king maker," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id