Neno Warisman (tengah) di pelataran masjid di Balai Kota Depok. Foto: Medcom.id/Octavianus Dwi Sutrisno.
Neno Warisman (tengah) di pelataran masjid di Balai Kota Depok. Foto: Medcom.id/Octavianus Dwi Sutrisno.

PBNU: Sembah Allah, Bukan Pilpres

Nur Azizah • 23 Februari 2019 16:39
Jakarta: Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengecam puisi Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Neno Warisman. Emhas menilai puisi Neno yang berjudul "Munajat 212" keliru. 
 
Dalam puisinya, Neni doa agar kubunya, Prabowo-Sandi, menang dalam Pilpres 2019. Bila kalah, ia khawatir tidak akan ada lagi yang menyembah Allah.
 
"Pengandaikan pilpres sebagai perang adalah kekeliruan. Ingat, Tuhan yang kita sembah adalah Allah SWT, nukan pilpres," kata Emhas dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu, 23 Februari 2019.

Ia menegaskan pilpres hanya kontestasi lima tahunan, proses demokrasi biasa. Emhas menyayangkan puisi Neno yang mengkhawatirkan Tuhan tidak akan disembah lagi. Padahal, umat Islam tidak hanya Prabowo dan Sandiaga semata.
 
"Jokowi Islam, Kiai Ma'ruf Amin Islam, Prabowo Islam, Sandiaga Uno Islam. Pasangan capres-cawapres semuanya beragama Islam. Lalu atas dasar apa kekhawatiran Tuhan tidak ada yang menyembah kalau capres-cawapres yang didukung kalah? Apa selain capres-cawapres yang didukung bukan menyembah Tuhan, Allah SWT," ungkap dia.
 
Emhas meminta warga untuk tidak mengukur kadar keimanan seseorang. Bila ingin berdoa, lanjut dia, tata cara yang baik harus digunakan.
 
Baca: Neno Warisman Dianggap Terjebak Fanatisme Politik
 
"Berdoa merupakan bagian dari cara membangun hubungan baik dengan Allah SWT. Itulah mengapa Islam memberi guidance tata cara berdoa, yang antara lain dengan adab yang baik, dengan penuh sopan santun. Tentu juga tidak memanipulasi fakta," ungkap dia
 
Kamis, 21 Februari 2019 Neno sempat membacakan puisi di Munajat 212. Acara itu digelar di Monas, Jakarta Pusat.
 
"Namun, kami mohon jangan serahkan kami kepada mereka yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak, cucu kami dan jangan, jangan kau tinggalkan kami dan menangkan kami. Karena jika engkau tidak menangkan kami, (kami) khawatir Ya Allah, kami khawatir Ya Allah, tak ada lagi yang menyembahmu," begitu kutipan doa yang dibacakan Neno. 
 
Doa yang dipanjatkan Neno pun sempat vital dan menjadi perbincangan di dunia maya. Banyak tokoh muslim yang menentang doa Neno lantaran dianggap tidak pantas. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan