Jakarta: Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, merespons pembentukan kabinet Presiden Joko Widodo di periode kedua. Menurut dia, pernyataan tak punya beban dari Jokowi, menjadi kata kunci.
"Beliau sudah bilang bahwa beliau enggak ada beban di periode kedua ini. Maka beliau akan lebih bebas menentukan pilihan-pilihannya," ujar Arya ketika dihubungi, Selasa, 14 Mei 2019.
Menurut dia, Jokowi pasti akan mencari kandidat yang terbaik, terlepas mereka dari partai politik atau bukan. Jika dari partai pun, Arya meyakini petahana bakal mempertimbangkan kompetensi.
Dari keyakinan ini, ia menyebut Jokowi tak akan sembarangan menentukan komposisi kabinet. Sebab banyak pekerjaan rumah Jokowi yang harus diselesaikan.
"Janji apapun yang belum dipenuhi akan dituntaskan. Tujuannya kejar target, tapi kepentingan untuk rkayat akan lebih besar. Enggak main-main," beber dia.
Arya yakin Jokowi akan habis-habisan di periode kedua. Meski tak bisa memerinci siapa saja yang bakal ditunjuk Jokowi, namun kabinet yang dibentuk memang fokus menuntaskan program kerja.
"Kalau dari partai yang terbaik sesuai bidangnya. Komposisi terbaik, enggak ada beban, itu kata kunci," tandas Arya.
Baca: NasDem Dukung Menteri Jokowi dari Milenial
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin sebelumnya merespons susunat kabinet zaken atau menteri yang diampu orang yang kompeten. Menurutnya, hal itu memang menjadi keharusan. Namun tak berarti kabinet harus bersih dari kader partai politik.
"Tapi tidak berarti ahli itu bukan (dari) parpol. Partai kan juga punya ahli," ujar Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Kantor Majelis Ulama Indonesia, Selasa, 14 Mei 2019.
Menurutnya, tak perlu ada pertentangan soal kompetensi menteri. Sebab presiden punya hak prerogratif dan partai pendukung juga tak asal jika ingin mengajukan nama.
Ma'ruf percaya usulan nama-nama yang akan muncul juga didasari kompetensi atau keahlian. Sehingga bagi dia, kabinet zaken adalah sebuah keharusan. "Politisi, partai juga bisa menugaskan anggota nya yang ahli. Jadi enggak perlu dipertentangkan itu," kata dia.
Jakarta: Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, merespons pembentukan kabinet Presiden Joko Widodo di periode kedua. Menurut dia, pernyataan tak punya beban dari Jokowi, menjadi kata kunci.
"Beliau sudah bilang bahwa beliau enggak ada beban di periode kedua ini. Maka beliau akan lebih bebas menentukan pilihan-pilihannya," ujar Arya ketika dihubungi, Selasa, 14 Mei 2019.
Menurut dia, Jokowi pasti akan mencari kandidat yang terbaik, terlepas mereka dari partai politik atau bukan. Jika dari partai pun, Arya meyakini petahana bakal mempertimbangkan kompetensi.
Dari keyakinan ini, ia menyebut Jokowi tak akan sembarangan menentukan komposisi kabinet. Sebab banyak pekerjaan rumah Jokowi yang harus diselesaikan.
"Janji apapun yang belum dipenuhi akan dituntaskan. Tujuannya kejar target, tapi kepentingan untuk rkayat akan lebih besar. Enggak main-main," beber dia.
Arya yakin Jokowi akan habis-habisan di periode kedua. Meski tak bisa memerinci siapa saja yang bakal ditunjuk Jokowi, namun kabinet yang dibentuk memang fokus menuntaskan program kerja.
"Kalau dari partai yang terbaik sesuai bidangnya. Komposisi terbaik, enggak ada beban, itu kata kunci," tandas Arya.
Baca: NasDem Dukung Menteri Jokowi dari Milenial
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin sebelumnya merespons susunat kabinet zaken atau menteri yang diampu orang yang kompeten. Menurutnya, hal itu memang menjadi keharusan. Namun tak berarti kabinet harus bersih dari kader partai politik.
"Tapi tidak berarti ahli itu bukan (dari) parpol. Partai kan juga punya ahli," ujar Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Kantor Majelis Ulama Indonesia, Selasa, 14 Mei 2019.
Menurutnya, tak perlu ada pertentangan soal kompetensi menteri. Sebab presiden punya hak prerogratif dan partai pendukung juga tak asal jika ingin mengajukan nama.
Ma'ruf percaya usulan nama-nama yang akan muncul juga didasari kompetensi atau keahlian. Sehingga bagi dia, kabinet zaken adalah sebuah keharusan. "Politisi, partai juga bisa menugaskan anggota nya yang ahli. Jadi enggak perlu dipertentangkan itu," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)