Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden

Hadiri Muktamar PP Muhammadiyah, Jokowi Minta Dukungan Pengembangan SDM dan Iptek

Indriyani Astuti • 19 November 2022 10:46
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan terima kasih pada Pengurus Pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah yang telah membantu pemerintah dalam penanganan covid-19 selama tiga tahun pandemi. Muhammadiyah, ujar Presiden, telah mengerahkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang dimiliki untuk memberikan pengobatan pada masyarakat.
 
“Terima kasih telah menggerakkan lebih dari 120 RS Muhammadiyah dan 235 klinik kesehatan milik Muhammadiyah yang aktif dalam mengedukasi masyarakat serta pengobatan dan vaksinasi,” ucap presiden saat menghadiri Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu, 19 November 2022.
 
Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi covid-19. Selain itu, Indonesia menjadi negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia karena menyuntikkan lebih 440 juta dosis vaksin pada masyarakat. 

Menurutnya, keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi menjadi fondasi penting dalam pemulihan ekonomi nasional. Meski demikian, Presiden menyampaikan bahwa pandemi belum sepenuhnya usai serta ada masalah lain yang melanda global yakni perang antara Rusia dan Ukraina.
 
“Perang di Ukraina telah merusak rantai pasok global sehingga harga-harga pangan naik, harga-harga bahan bakar minyak (BBM) dan listrik juga meningkat tajam di seluruh dunia,” tuturnya.
 
Di tengah tantangan yang berat, sangat sulit, dan tidak mudah, Presiden menjelaskan pemulihan ekonomi Indonesia cukup baik. Ia mencontohkan inflasi masih bisa terkendali pada kisaran 5,7 persen, sehingga rata-rata kenaikan harga barang di sekitar lima persen. 
 
Angka itu dianggap lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata inflasi di negara lain. Lalu, Presiden menyebut kinerja ekonomi Indonesia cukup menggembirakan karena di kuartal ketiga dapat tumbuh 5,72 persen.
 
Selain itu, sambungnya, perdagangan juga meningkat 58 persen. Pemerintah, ujar Jokowi, melakukan transformasi nasional antara lain menyetop mengekspor bahan mentah yang sudah berpuluh-puluh tahun, melakukan hilirasi industri di dalam negeri supaya mendapatkan nilai tambah, dan mendongkrak usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) naik kelas melalui digitalisasi.
 
“Memasukkan (produk UMKM) ke platform-platform digital untuk menciptakan peluang kerja, untuk nilai tambah yang maksimal di dalam negeri,” tuturnya.
 
Presiden menyebut kontribusi Indonesia untuk dunia antara lain melalui presidensi G20 di tahun 2022, melalui keketuaan ASEAN yang dipegang pada tahun depan dan melalui keanggotaan champion group of the global crisis response group di PBB. Dalam menghadapi situasi global yang semakin kompetitif, presiden mengajak Muhammadiyah fokus pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan ilmu pengetahuan serta teknologi (iptek).
 
“Menghadapi kompetisi global yang meningkat kita harus fokus pada peningkatan kualitas SDM dan penguasaan iptek,” imbau presiden.
 

Baca juga: Wapres Cerita Berbagi Tugas dengan Presiden saat KTT G20


Jokowi juga mengatakan kontribusi Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam bidang pendidikan. Muhammadiyah dan Aisyayah, ucap presiden, telah berkontribusi besar melalui 170 lebih perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah. Dan juga 1364 SMA sederajat, 1826 SMP, 2817 SD dan 20.233 TK, PAUD dan kelompok bermain yang dimiliki Muhammadiyah dan Aisyiayh dan 440 pesantren.
 
“Melalui lembaga pendidikan ini saya mengharapkan peran sentral bapak ibu sekalian untuk terus menyebarkan Islam yang berkemajuan, Islam yang penuh dengan nilai-nilai toleransi, Islam yang menjaga persatuan, Islam yang menjaga persaudaraan dan perdamaian sesuai ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam,” tutur Jokowi.
 
Melalui ruang syiar Islam di Indonesia yang sangat terbuka lebar dibandingkan negara-negara muslim di Asia Tenggara maupun timur tengah, Presiden menitipkan penguatan pendidikan pada Muhammadiyah dan Aisyiyah. 
 
Kebebasan ruang syiar di Indonesia, kata Presiden, seperti kemudahan menyampaikan ceramah agama, kemudahan mengundang penceramah, kemudahan menyampaikan khotbah Jumat, kemudahan mengadakan peringatan-peringatan hari besar Islam, kemudahan pengaturan azan, kemudahan mengumpulkan dana-dana sosial. Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan pentingnya penguatan pendidikan lingkungan.
 
“Melalui kerja kita bersama saya yakin Indonesia akan mampu tumbuh maju di tengah gambaran dunia yang suram. Dengan dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiah Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah dunia yang muram, Indonesia laksana sang surya yang menerangi dunia,” ujar presiden.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan