Jakarta: Kritik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya 'menggunting pita' infrastruktur dinilai politis. Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyebut hal itu berkaitan dengan elektabilitas.
"Tentu saja cara seperti ini untuk meningkatkan elektabilitas AHY atau Demoktat," ujar Pangi saat dikonfirmasi, Minggu, 25 September 2022.
Menurut dia, kritik tersebut merupakan hal biasa bagi masyarakat. Pangi mengatakan tiap pemimpin negara memiliki prioritas masing-masing, tergantung bagian mana yang disorot.
"Setiap presiden punya kelebihan dan kekurangan menurut saya," ujar Pangi.
Di sisi lain, dia mengingatkan oposisi terkait kritik kepada pemerintah. Hal tersebut mesti menggunakan data yang akurat.
"Tidak berdasarkan asumsi atau persepsi yang sepihak," ujarnya.
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membeberkan SBY membangun jalan tol sepanjang 189,2 kilometer (km) pada 2004-2019.
Sementara itu, Jokowi membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 km sejak menjabat pada 2014 hingga saat ini. Kemudian, 750 km jalan tol dibangun dan ditargetkan selesai pada 2024.
Selain itu, data terkait menunjukkan ada 18 bendungan mulai dibangun di era SBY. Seluruhnya diselesaikan Jokowi.
Adapaun Jokowi memulai pembangunan 12 bendungan sejak menjabat. Akumulasi data memaparkan ada 30 bendungan selesai dibangun di era Jokowi, kemudian 27 bendungan ditargetkan rampung pada 2024.
Jakarta: Kritik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (
AHY) yang mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya 'menggunting pita' infrastruktur dinilai politis. Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyebut hal itu berkaitan dengan elektabilitas.
"Tentu saja cara seperti ini untuk meningkatkan elektabilitas AHY atau
Demoktat," ujar Pangi saat dikonfirmasi, Minggu, 25 September 2022.
Menurut dia, kritik tersebut merupakan hal biasa bagi masyarakat. Pangi mengatakan tiap pemimpin negara memiliki prioritas masing-masing, tergantung bagian mana yang disorot.
"Setiap presiden punya kelebihan dan kekurangan menurut saya," ujar Pangi.
Di sisi lain, dia mengingatkan oposisi terkait kritik kepada pemerintah. Hal tersebut mesti menggunakan data yang akurat.
"Tidak berdasarkan asumsi atau persepsi yang sepihak," ujarnya.
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membeberkan SBY membangun jalan tol sepanjang 189,2 kilometer (km) pada 2004-2019.
Sementara itu,
Jokowi membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 km sejak menjabat pada 2014 hingga saat ini. Kemudian, 750 km jalan tol dibangun dan ditargetkan selesai pada 2024.
Selain itu, data terkait menunjukkan ada 18 bendungan mulai dibangun di era SBY. Seluruhnya diselesaikan Jokowi.
Adapaun Jokowi memulai pembangunan 12 bendungan sejak menjabat. Akumulasi data memaparkan ada 30 bendungan selesai dibangun di era Jokowi, kemudian 27 bendungan ditargetkan rampung pada 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)