Menteri BUMN Erick Thohir/Medcom.id/Anggi
Menteri BUMN Erick Thohir/Medcom.id/Anggi

Tiga Faktor Disebut Pengaruhi Elektabilitas Erick Thohir di Jawa

Antara • 19 Desember 2022 06:27
Jakarta: Sebanyak tiga faktor disebut memengaruhi peningkatan elektabilitas Erick Thohir di bursa calon wakil presiden (cawapres) di wilayah Jawa. Pengamat politik Universitas Brawijaya Malang, Anang Sujoko, memerinci ketiga faktor yang memengaruhi elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
 
"Ada beberapa faktor yang membuat elektabilitas Erick di Pulau Jawa meningkat sangat signifikan yaitu modal ekonomi, modal kultural, dan modal sosial," kata Anang dikutip dari Antara, Senin, 19 Desember 2022.
 
Hal tersebut merespons hasil survei Poltracking Indonesia terkait elektabilitas Erick Thohir sebagai calon wakil presiden. Erick mendapat elektabilitas 18,3 persen di Jawa Timur, sementara di Jawa Tengah elektabilitasnya 25,4 persen.
 

Baca: Erick Thohir Disebut Jadi Cawapres Kunci Pilpres 2024


"Dengan latar belakang pengusaha yang sukses, dari sisi modal ekonomi Erick memiliki potensi yang sangat bagus," ujar Anang.

Di sisi lain, Anang mengulas modal kultural Erick Thohir yang disebut dekat dengan sumber kekuasaan. Erick, menurut Anang, juga dekat dengan organisasi masyarakat dan tokoh partai politik.
 
"Dari segi budaya, memang Pak Erick tidak seramah Ganjar Pranowo. Namun, Erick juga tak menunjukkan perilaku yang kontra produktif di masyarakat," kata dia.
 
Selain itu, Erick dinilai dapat menyerap aspirasi dari berbagai kalangan di Pulau Jawa. Kemudian, kinerjanya di BUMN juga mendapat perhatian publik.
 
"Bagi orang Jawa pada umumnya jika ada sosok baru yang muncul dan banyak positifnya, mereka cenderung menerima dengan baik," kata Anang.
 
Dia memperkirakan elektabilitas riil Erick Thohir di Jawa tak berbeda dengan survei Poltracking Indonesia. Untuk menggenjot elektabilitas secara nasional, Erick disarankan masuk ke komunitas masyarakat di luar Jawa.
 
"Namun yang terpenting adalah kedekatan Menteri Erick tadi juga diketahui masyarakat baik melalui media sosial maupun media mainstream," kata Anang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan