Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan dan testimoni dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 RI. Dok. YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan dan testimoni dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 RI. Dok. YouTube Sekretariat Presiden.

SBY: Upaya Pengambilalihan Kepemimpinan AHY Belum Berhenti

Anggi Tondi Martaon • 24 Februari 2021 20:23
Jakarta: Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut upaya pengambilalihan kepemimpinan dari Ketua Umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum berhenti. Oknum tersebut masih berupaya menggeser posisi AHY.
 
"Apakah setelah berhasil diungkapnya gerakan buruk itu kemudian para pelaku GPKPD (gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat) itu menghentikan gerakannya? Ternyata tidak," kata SBY dalam cuplikan video arahan yang disebarkan DPP Partai Demokrat, Rabu, 24 Februari 2021.
 
Mantan Ketum Partai Demokrat itu menyampaikan upaya tersebut dilakukan secara bergerilya. Hal itu berdasarkan pemantauan DPP Partai Demokrat.

"Segelintir kader dan mantan kader pelaku GPKPD itu masih bergerak di lapangan sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan. Berarti gerakan ini masih ada," ungkap dia.
 
Presiden ke-6 Indonesia itu menyebutkan gerakan tersebut tidak hanya mengincar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat. Upaya tersebut juga menyasar pihak-pihak yang dianggap berpengaruh di Partai Demokrat.
 
"Yang disasar bukan lagi para ketua DPD atau pun ketua DPC, tetapi siapa pun yang mau diiming-imingi sejumlah imbalan dan janji-janji yang menggiurkan," ujar dia.
 
Baca: SBY: Demokrat Not For Sale
 
Dia menduga modus yang dilancarkan, yakni politik adu domba. Salah satu isu yang digunakan ialah pergantian jabatan pimpinan DPD dan DPC Partai Demokrat. Pasalnya, sebentar lagi akan dilakukan Musyawarah Daerah (Musda) di beberapa wilayah.
 
"Dalam Musda mendatang mereka akan diganti," ujar dia.
 
SBY menegaskan isu tersebut tidak benar. Dia menilai isu tersebut sebagai fitnah.
 
"Isu juga terus diembus-embuskan di daerah-daerah yang semuanya tidak benar," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan