Jakarta: Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya bersuara menyikapi isu pengambilalihan kepemimpinan partai dari Ketua Umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Upaya yang melibatkan pihak eksternal bakal terus dilawan.
"Saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale," kata SBY dalam cuplikan video yang disebarkan DPP Demokrat, Rabu, 24 Februari 2021.
Presiden ke-6 Indonesia itu menegaskan Demokrat tidak akan termakan godaan. Rayuan dengan fulus dalam jumlah besar pun dipastikan akan ditolak.
Baca: Partai Demokrat Dinilai Sengaja Tak Siapkan AHY di Pilgub DKI
"Meskipun Partai Demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi, kami tidak tergiur dengan uang Anda, berapa pun besarnya," ungkap dia.
Mantan Ketum Demokrat itu menilai 'kudeta' tidak baik bagi kehidupan partai. Dia tak ingin partai yang dibinanya selama 20 tahun bernasib buruk di kemudian hari.
"Kalau gerakan ini berhasil karena ada yang ingin membeli partai kita, dan kemudian ada fasilitatornya, partai kita bisa mengalami kegelapan," ujar dia.
Jakarta: Ketua Majelis Tinggi
Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya bersuara menyikapi isu
pengambilalihan kepemimpinan
partai dari Ketua Umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Upaya yang melibatkan pihak eksternal bakal terus dilawan.
"Saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat
not for sale," kata SBY dalam cuplikan video yang disebarkan DPP Demokrat, Rabu, 24 Februari 2021.
Presiden ke-6 Indonesia itu menegaskan Demokrat tidak akan termakan godaan. Rayuan dengan fulus dalam jumlah besar pun dipastikan akan ditolak.
Baca:
Partai Demokrat Dinilai Sengaja Tak Siapkan AHY di Pilgub DKI
"Meskipun Partai Demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi, kami tidak tergiur dengan uang Anda, berapa pun besarnya," ungkap dia.
Mantan Ketum Demokrat itu menilai 'kudeta' tidak baik bagi kehidupan partai. Dia tak ingin partai yang dibinanya selama 20 tahun bernasib buruk di kemudian hari.
"Kalau gerakan ini berhasil karena ada yang ingin membeli partai kita, dan kemudian ada fasilitatornya, partai kita bisa mengalami kegelapan," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)