Jakarta: Pengamat militer Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati menilai gerakan yang dianut kelompok Taliban perlu diwaspadai di Tanah Air. Indikasi dukungan yang mengarah kepada paham kelompok tersebut terlihat pada lembaga pendidikan.
"Di negara kita ini sudah banyak sekali lembaga pendidikan yang kiblatnya itu sudah Talibanisme ya," kata Susan dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Taliban Bermuka Dua ke Indonesia?' Minggu, 5 September 2021.
Susan mencotohkan gerakan itu berupa tidak mau hormat kepada bendera Merah Putih, tak memasang foto presiden, hingga menghafal nama menteri-menteri. Hal ini mengkhawatirkan karena sekolah punya peran penting mencetak calon penerus bangsa.
"Karena sekolah itu kan pabrik dari calon pemimpin, pabrik dari untuk mencerdaskan bangsa itu dulu dibenahi," ujar Susan.
Baca: Pasukan Perlawanan NRFA Klaim Bunuh 600 Militan Taliban
Susan menyayangkan masih ada politikus partai politik (parpol) hingga pimpinan universitas yang masih membela Taliban. Meski tak menyebut sosok yang dimaksud, Susan tak sependapat dengan cara berpikir mereka.
"Bahwa Taliban baik-baik saja, Indonesia tak perlu terlalu khawatir. Bagaimana kita enggak khawatir? Lihat anak muda kita di sekolah tidak mau menghormati Merah Putih, tidak mau menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan sebagainya ," ucap Susan.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Pengamat militer Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati menilai gerakan yang dianut kelompok
Taliban perlu diwaspadai di Tanah Air. Indikasi dukungan yang mengarah kepada paham kelompok tersebut terlihat pada lembaga pendidikan.
"Di negara kita ini sudah banyak sekali lembaga pendidikan yang kiblatnya itu sudah Talibanisme ya," kata Susan dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Taliban Bermuka Dua ke Indonesia?' Minggu, 5 September 2021.
Susan mencotohkan gerakan itu berupa tidak mau hormat kepada bendera Merah Putih, tak memasang foto presiden, hingga menghafal nama menteri-menteri. Hal ini mengkhawatirkan karena sekolah punya peran penting mencetak calon penerus bangsa.
"Karena sekolah itu kan pabrik dari calon pemimpin, pabrik dari untuk mencerdaskan bangsa itu dulu dibenahi," ujar Susan.
Baca:
Pasukan Perlawanan NRFA Klaim Bunuh 600 Militan Taliban
Susan menyayangkan masih ada politikus partai politik (parpol) hingga pimpinan universitas yang masih membela Taliban. Meski tak menyebut sosok yang dimaksud, Susan tak sependapat dengan
cara berpikir mereka.
"Bahwa Taliban baik-baik saja, Indonesia tak perlu terlalu khawatir. Bagaimana kita enggak khawatir? Lihat anak muda kita di sekolah tidak mau menghormati Merah Putih, tidak mau menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan sebagainya ," ucap Susan.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk
https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)