Jakarta: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto merespons adanya kekhawatiran terhadap Revisi Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI), salah satunya terkait terkait perwira aktif yang mengisi jabatan sipil. Agus mengajak semua pihak berpikir positif terhadap perubahan beleid tersebut.
"Saya rasa harus berpikiran positif lah, saya rasa masyarakat juga ngerti lah," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2024.
Agus yakin perubahan beleid itu untuk menyejahterakan masyarakat. Termasuk, membantu progam pemerintah.
"Iya untuk kesejahteraan masyarakat, membantu program-program pemerintah, kan untuk yang lain-lain," ujar Agus.
Jenderal bintang empat itu menuturkan bahwa prajurit TNI saat ini dibutuhkan di berbagai aspek. Agus mengaku menerima sejumlah MoU dengan kementerian untuk bekerja sama.
Dia mencontohkan kerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Khususnya untuk mendukung program di daerah terpencil yang membutuhkan pengamanan dari prajurit TNI serta berkaitan dengan objek vital nasional.
"Karena memang dibutuhkan, contoh sekarang kita sedang membuat food estate, membuat sawah di Merauke 1.058 hektar, itu dibutuhkan keahlian khsusus, alat-alatnya juga. Sedangkan di sana kan daerahnya terpencil, sehingga dibutuhkan TNI yang ke sana," jelas Agus.
Jakarta:
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto merespons adanya kekhawatiran terhadap Revisi Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (
TNI), salah satunya terkait terkait perwira aktif yang mengisi jabatan sipil. Agus mengajak semua pihak berpikir positif terhadap perubahan beleid tersebut.
"Saya rasa harus berpikiran positif lah, saya rasa masyarakat juga
ngerti lah," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2024.
Agus yakin perubahan beleid itu untuk menyejahterakan masyarakat. Termasuk, membantu progam pemerintah.
"Iya untuk kesejahteraan masyarakat, membantu program-program pemerintah, kan untuk yang lain-lain," ujar Agus.
Jenderal bintang empat itu menuturkan bahwa prajurit TNI saat ini dibutuhkan di berbagai aspek. Agus mengaku menerima sejumlah MoU dengan kementerian untuk bekerja sama.
Dia mencontohkan kerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Khususnya untuk mendukung program di daerah terpencil yang membutuhkan pengamanan dari prajurit TNI serta berkaitan dengan objek vital nasional.
"Karena memang dibutuhkan, contoh sekarang kita sedang membuat food estate, membuat sawah di Merauke 1.058 hektar, itu dibutuhkan keahlian khsusus, alat-alatnya juga. Sedangkan di sana kan daerahnya terpencil, sehingga dibutuhkan TNI yang ke sana," jelas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)