Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan 200 ribu tenaga kesehatan (nakes) akan diangkat menjadi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ini sebagai upaya transformasi bidang nakes sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Pemerintah dalam hal ini Kemenkes, Kemendikbud-Ristek, dan Bappenas sudah duduk bersama dan disetujui untuk membuka formasi di 2020-2023 untuk menerima tenaga honorer kesehatan yang ada di daerah-daerah sebagai calon ASN atau PPPK," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara daring, Jumat, 29 April 2022.
Ada sekitar 586 dari 10.373 puskesmas belum memiliki dokter. Kemudian, 5.498 dari 10.373 puskesmas atau 53 persen belum memiliki sembilan jenis tenaga kesehatan sesuai standar.
"Kita ada standarnya, jadi setiap puskesmas harus memiliki sembilan jenis bidang, dokter gigi, dokter, perawat, dan sebagainya. 53 persen dari 10.373 puskesmas belum memiliki jumlah nakes sesuai standar," ujar Budi.
Baca: Honor Nakes Kota Bekasi yang Tertunggak Dibayar Besok
Dia melanjutkan ada 302 dari 608 rumah sakit umum daerah kelas C dan D di seluruh daerah (RSUD) belum memiliki tujuh dokter spesialis. Dia menyebut baru ada 49 persen yang memiliki dokter spesialis lengkap.
"Jadi ada spesialis anak, obgyn, bedah, penyakit dalam, anestesi, patologi, dan radiologi," papar dia.
Kemenkes sudah menyampaikan hal ini ke daerah-daerah. Hasilnya terkumpul sekitar 200 ribu nakes dengan status honorer yang sudah menyampaikan datanya ke Kementerian Kesehatan untuk bisa diproses menjadi calon ASN juga PPPK.
"Jadi pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan kepada para nakes honorer di seluruh Indonesia agar bisa lebih tenang karena masa depannya sudah lebih jelas," terang mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk itu.
Dia meminta para nakes honorer segera melakukan pendaftaran ke dinas kesehatan daerah masing-masing. Sehingga bisa segera diproses untuk menjadi calon ASN dan PPPK.
"Mudah-mudahan SDM kesehatan di daerah bisa terpenuhi, sekaligus memberikan ketenangan bagi para nakes honorer sekarang menyelesaikan puasa dan mudik lebih tenang," ungkapnya.
Baca: Mengabdi untuk Warga Kepulauan, Bidan di Jepara Dapat Penghargaan dari OASE
Sementara itu, Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya menjelaskan segera membuat petunjuk teknis perekrutan. Hal itu dilakukan setelah semua data terkumpul.
"Peserta tetap melakukan penilaian, evaluasi, tulis dan sebagainya tetapi ada poin khusus prioritas untuk nakes honorer dengan masa bakti tertentu disesuaikan dengan juknis yang akan dikeluarkan oleh KemenpanRB," ungkap dia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) mengungkapkan 200 ribu
tenaga kesehatan (nakes) akan diangkat menjadi calon Aparatur Sipil Negara (
ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ini sebagai upaya transformasi bidang nakes sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Pemerintah dalam hal ini Kemenkes, Kemendikbud-Ristek, dan Bappenas sudah duduk bersama dan disetujui untuk membuka formasi di 2020-2023 untuk menerima tenaga honorer kesehatan yang ada di daerah-daerah sebagai calon ASN atau PPPK," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara daring, Jumat, 29 April 2022.
Ada sekitar 586 dari 10.373 puskesmas belum memiliki dokter. Kemudian, 5.498 dari 10.373 puskesmas atau 53 persen belum memiliki sembilan jenis tenaga kesehatan sesuai standar.
"Kita ada standarnya, jadi setiap puskesmas harus memiliki sembilan jenis bidang, dokter gigi, dokter, perawat, dan sebagainya. 53 persen dari 10.373 puskesmas belum memiliki jumlah nakes sesuai standar," ujar Budi.
Baca:
Honor Nakes Kota Bekasi yang Tertunggak Dibayar Besok
Dia melanjutkan ada 302 dari 608 rumah sakit umum daerah kelas C dan D di seluruh daerah (RSUD) belum memiliki tujuh dokter spesialis. Dia menyebut baru ada 49 persen yang memiliki dokter spesialis lengkap.
"Jadi ada spesialis anak, obgyn, bedah, penyakit dalam, anestesi, patologi, dan radiologi," papar dia.
Kemenkes sudah menyampaikan hal ini ke daerah-daerah. Hasilnya terkumpul sekitar 200 ribu nakes dengan status honorer yang sudah menyampaikan datanya ke Kementerian Kesehatan untuk bisa diproses menjadi calon ASN juga PPPK.
"Jadi pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan kepada para nakes honorer di seluruh Indonesia agar bisa lebih tenang karena masa depannya sudah lebih jelas," terang mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk itu.
Dia meminta para nakes honorer segera melakukan pendaftaran ke dinas kesehatan daerah masing-masing. Sehingga bisa segera diproses untuk menjadi calon ASN dan PPPK.
"Mudah-mudahan SDM kesehatan di daerah bisa terpenuhi, sekaligus memberikan ketenangan bagi para nakes honorer sekarang menyelesaikan puasa dan mudik lebih tenang," ungkapnya.
Baca:
Mengabdi untuk Warga Kepulauan, Bidan di Jepara Dapat Penghargaan dari OASE
Sementara itu, Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya menjelaskan segera membuat petunjuk teknis perekrutan. Hal itu dilakukan setelah semua data terkumpul.
"Peserta tetap melakukan penilaian, evaluasi, tulis dan sebagainya tetapi ada poin khusus prioritas untuk nakes honorer dengan masa bakti tertentu disesuaikan dengan juknis yang akan dikeluarkan oleh KemenpanRB," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)