"Kota yang bersih akan meningkatkan kenyamanan hidup masyarakat. Sedangkan kota yang kotor menggambarkan tiadanya kepemimpinan (autopilot)," kata Tito di Jakarta, Senin, 18 April 2022.
Tito mengingatkan kebersihan suatu wilayah menjadi indikator penilaiannya setiap melakukan kunjungan ke daerah. Tito tak menampik tidak sedikit daerah yang masih acuh terhadap kebersihan.
"Saya sudah berkeliling ke seluruh provinsi, kalau kabupaten/kota mungkin lebih dari separuhnya sudah saya kunjungi. Banyak daerah yang sudah mengelola sampah dengan baik, tetapi tidak sedikit pula kota/kabupaten yang sampahnya bertebaran seperti autopilot, tidak ada yang membersihkan," kata dia.
Dia mengatakan kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 perlu dimanfaatkan sebagai momentum perbaikan kebersihan di wilayah Bali. Termasuk, di seluruh wilayah di Tanah Air. Dia berharap gerakan GILAsSAMPAH di Bali menyebar ke seluruh Indonesia.
Baca: Mendagri: Upaya 3T Mesti Diperkuat
Kemendagri mendorong lahirnya praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan sampah di daerah dan direplikasi ke daerah lain. Salah satu forumnya seperti kegiatan GILAsSAMPAH yang menyediakan forum diskusi dan sesi berbagi pengalaman pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah.
"Mereka diminta menjadi pembicara untuk men-share bagaimana mereka bisa mengelola sampah, kita harapkan seluruh kepala daerah yang sudah melaksanakan dapat berbagi pengalaman, sementara yang belum agar melakukannya untuk belajar," kata Tito.
Peluncuran #GILAsSAMPAH adalah bagian dari Indonesia International Waste (IIWAS) Expo yang akan berlangsung dari 17-20 April 2022 di Denpasar, Bali. Aksi bersih sampah dilakukan di Pantai Kuta dan kawasan Hutan Manggrove Tahura di Pemogan Denpasar Selatan. Objek ini akan dikunjungi Kepala Negara G20 saat perhelatan Presidensi G20 pada Oktober 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?