Pemerintah didorong meratifikasi FCTC/Medcom.id/Anggi Tondi
Pemerintah didorong meratifikasi FCTC/Medcom.id/Anggi Tondi

Sampah Puntung Rokok Menumpuk, Ratifikasi FCTC Dianggap Mendesak

Anggi Tondi Martaon • 05 Juni 2022 19:00
Jakarta: Pemerintah diminta meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja untuk Pengendalian Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Hal itu diperlukan untuk mengendalikan dampak produk tembakau, salah satunya sampah rokok.
 
"Kami sangat menyayangkan sekali Indonesia merupakan negara yang belum meratifikasi FCTC," kata Direktur Center of Human and Economic Development Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta (CHED ITB-AD) Roosita Meilani Dewi, melalui keterangan tertulis, Minggu, 5 Juni 2022.
 
Dia menyampaikan puntung rokok merupakan bentuk sampah yang paling mudah ditemui. Berdasarkan  temuan komunitas penyelam Divers Clean Action (DCA), sampah puntung rokok diketahui mendominasi sampah di kawasan pantai khususnya di kawasan daerah wisata.

"Secara global, lebih dari enam triliun batang rokok diproduksi setiap tahun. Mayoritas dari hampir 6 triliun batang rokok yang dihisap setiap tahun dibuang sembarangan," ungkap dia.
 
Tak hanya merusak pemandangan, puntung rokok dinilai memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Sisa dari produk tembakau, terutama bagian filter terbuat dari bahan plastik yang sangat berbahaya bagi pantai dan lautan.
 
"Membuat ekosistem laut lebih rentan terhadap kebocoran mikroplastik," ujar dia.
 
Baca: Perusahaan Rokok Berinisiatif Tangani Masalah Lingkungan
 
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan sampah rokok dan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, CHED ITB-AD menggelar deklarasi dukungan Lingkungan Sehat Tanpa Rokok. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Bundaran HI.
 
Kegiatan juga dilakukan dengan pembagian benih tanaman di car free day Bundaran HI dan Stasiun MRT. Rangkaian kegiatan ini juga didukung Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah, organisasi pencinta alam dan kelompok pengendali tembakau di Jakarta.
 
"Kegiatan ini untuk menunjukkan kepada masyarakat besar dan beratnya ancaman tembakau (rokok) bagi diri, orang sekitar, lingkungan luas dan masa depan generasi mendatang," sebut dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan