Jakarta: Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dituntut lebih bermutu ketimbang periode sebelumnya. Mereka akan menghadapi tugas berat berupa pemilihan presiden, pemilihan calon anggota DPR, DPRD, dan pemilihan kepala daerah secara serentak.
"Pemilu 2024 akan menghadapi banyak tantangan. Mulai dari kompleksitas teknis, beban kerja yang besar, maupun kompetisi yang berlangsung di tengah fenomena kehadiran pasukan siber dan buzzer politik," ujar Titi kepada Media Indonesia, Minggu, 14 November 2021.
Menurut dia, seleksi anggota KPU dan Bawaslu menjadi sangat krusial dalam memastikan tata kelola pemilu bisa bermutu. Pesta demokrasi ke depan harus lebih terjaga dari gangguan integritas penyelenggaranya.
"Diharapkan tim seleksi mampu memastikan calon anggota KPU dan Bawaslu yang visioner dan memiliki komitmen kuat pada nilai-nilai demokrasi, sehingga mampu membangun strategi yang tepat untuk berkontribusi mengurai tantangan, kerumitan, dan kompleksitas Pemilu 2024," terangnya.
Baca: Bawaslu Akan Mengefisienkan Anggaran Pemilu 2024
Anggota KPU dan Bawaslu diharapkan mempunyai rekam jejak yang baik, kemandirian untuk bersikap, serta visi misi yang terukur terkait tawaran untuk pengelolaan pemilu yang lebih baik dan bermutu. "Timsel jangan permisif pada upaya menitip calon, sehingga terjebak pada politik pesanan untuk meloloskan calon yang partisan atau tidak punya kompetensi kepemiluan, yang pada akhirnya membahayakan kredibilitas pemilu 2024," ujar dia.
Jakarta: Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai anggota Komisi Pemilihan Umum (
KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (
Bawaslu) dituntut lebih bermutu ketimbang periode sebelumnya. Mereka akan menghadapi tugas berat berupa pemilihan presiden, pemilihan calon anggota DPR, DPRD, dan pemilihan kepala daerah secara serentak.
"
Pemilu 2024 akan menghadapi banyak tantangan. Mulai dari kompleksitas teknis, beban kerja yang besar, maupun kompetisi yang berlangsung di tengah fenomena kehadiran pasukan siber dan
buzzer politik," ujar Titi kepada
Media Indonesia, Minggu, 14 November 2021.
Menurut dia, seleksi anggota KPU dan Bawaslu menjadi sangat krusial dalam memastikan tata kelola pemilu bisa bermutu. Pesta demokrasi ke depan harus lebih terjaga dari gangguan integritas penyelenggaranya.
"Diharapkan tim seleksi mampu memastikan calon anggota KPU dan Bawaslu yang visioner dan memiliki komitmen kuat pada nilai-nilai demokrasi, sehingga mampu membangun strategi yang tepat untuk berkontribusi mengurai tantangan, kerumitan, dan kompleksitas Pemilu 2024," terangnya.
Baca:
Bawaslu Akan Mengefisienkan Anggaran Pemilu 2024
Anggota KPU dan Bawaslu diharapkan mempunyai rekam jejak yang baik, kemandirian untuk bersikap, serta visi misi yang terukur terkait tawaran untuk pengelolaan pemilu yang lebih baik dan bermutu. "Timsel jangan permisif pada upaya menitip calon, sehingga terjebak pada politik pesanan untuk meloloskan calon yang partisan atau tidak punya kompetensi kepemiluan, yang pada akhirnya membahayakan kredibilitas pemilu 2024," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)