Jakarta: Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membentuk tim pencalonan tuan rumah Olimpiade 2032. Tim ini harus membuat anggaran untuk bidding atau penawaran sebagai tuan rumah pesta olahraga kelas dunia ini.
"Presiden berikan arahan, siapkan tim dalam wujud komite khusus untuk persiapan bidding tuan rumah Olimpiade 2032, kedua siapkan anggaran, dan ketiga siapkan berbagai hal yang berkaitan dengan proses bidding dalam bentuk proposal," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali usai rapat persiapan pencalonan tuan rumah Olimpiade 2032 secara virtual, Jakarta, Rabu, 4 November 2020.
Sementara itu, Presiden National Olympic Committee (NOC) Raja Sapta Oktohari mengatakan proses bidding akan berlanjut sampai 2023. Ia berharap Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032.
Baca: Jokowi Sebut Biaya Tuan Rumah Olimpiade 2032 Lebih Murah
Pada rapat, Sapta meminta Presiden Jokowi berkunjung ke Kantor International Olympic Committee (IOC) di Lausanne, Swiss. Hal ini diperlukan agar IOC mempercepat proses pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032.
Selain Indonesia, Australia, Jerman, Unifikasi Korea, Qatar, dan India turut mendaftar sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Kendati memiliki banyak pesaing, Sapta optimistis Indonesia akan terpilih.
"Indonesia cukup percaya diri untuk berkompetisi dengan negara lain. Mengingat keadaan cuaca maupun suhu yang relatif stabil di Indonesia, keamanan, keramahan, kuliner, keindahan menjadi pertimbangan utama," ujar Sapta.
Jakarta:
Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (
Kemenpora) membentuk tim pencalonan tuan rumah
Olimpiade 2032. Tim ini harus membuat anggaran untuk
bidding atau penawaran sebagai tuan rumah pesta olahraga kelas dunia ini.
"Presiden berikan arahan, siapkan tim dalam wujud komite khusus untuk persiapan
bidding tuan rumah Olimpiade 2032, kedua siapkan anggaran, dan ketiga siapkan berbagai hal yang berkaitan dengan proses
bidding dalam bentuk proposal," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali usai rapat persiapan pencalonan tuan rumah Olimpiade 2032 secara virtual, Jakarta, Rabu, 4 November 2020.
Sementara itu, Presiden National Olympic Committee (NOC) Raja Sapta Oktohari mengatakan proses
bidding akan berlanjut sampai 2023. Ia berharap Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032.
Baca:
Jokowi Sebut Biaya Tuan Rumah Olimpiade 2032 Lebih Murah
Pada rapat, Sapta meminta Presiden Jokowi berkunjung ke Kantor International Olympic Committee (IOC) di Lausanne, Swiss. Hal ini diperlukan agar IOC mempercepat proses pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032.
Selain Indonesia, Australia, Jerman, Unifikasi Korea, Qatar, dan India turut mendaftar sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Kendati memiliki banyak pesaing, Sapta optimistis Indonesia akan terpilih.
"Indonesia cukup percaya diri untuk berkompetisi dengan negara lain. Mengingat keadaan cuaca maupun suhu yang relatif stabil di Indonesia, keamanan, keramahan, kuliner, keindahan menjadi pertimbangan utama," ujar Sapta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)