Ilustrasi partai politik. Medcom.id
Ilustrasi partai politik. Medcom.id

Intervensi Eksternal Terjadi Akibat Celah Konflik Internal Partai

Fachri Audhia Hafiez • 08 Februari 2021 02:57
Jakarta: Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisyah Putri Budiarti menilai di era reformasi, intervensi eksternal yang masuk ke partai politik dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya, hasrat memperkuat koalisi.
 
"Kenapa bisa terjadi intervensi tadi? Mungkin karena disampaikan secara umum bahwa hasrat pemerintah pasti ingin menguatkan dukungan koalisi," kata Aisyah dalam diskusi virtual yang digelar Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penerangan, Ekonomi, dan Sosial (LP3ES), Minggu, 7 Februari 2021.
 
Aisyah menyebut intervensi dari pihak luar terjadi karena ada celah konflik partai. Kondisi itu membuat siapa pun bisa memanfaatkan situasi ini.

"Meskipun ada regulasi, tapi intervensi pun dalam konteks tertentu ketika ruang itu ada, bisa masuk," ucap Aisyah.
 
(Baca: Marzuki Alie: Zaman Saya, Kader Demokrat Tidak Perlu Nyetor untuk Maju Pilkada)
 
Dia membandingkan intervensi saat Orde Baru. Intervensi masuk ketika partai mengalami konflik internal.
 
"Nah yang menarik dari Orde Baru ini kan konflik ini memang sengaja dibuat atau alamiah dibuat karena rezim ingin menundukkan partai," ucap dia.
 
Sedangkan era reformasi, intervensi masuk tanpa diduga-duga. Masalah internal partai juga menjadi pemantik situasi yang tak diinginkan itu terjadi.
 
"Dalam konteks era reformasi berbeda, karena konflik berada di luar kehendak selain internal partai sendiri. Jadi memang karena disebabkan oleh problem internal partai sendiri ini," ucap Aisyah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan