Jakarta: Media sosial dihebohkan oleh adanya restoran masakan Padang yang menjual menu rendang berbahan daging babi di area Kelapa Gading, Jakarta Utara. Hal itu disoroti oleh dua anggota DPR RI asal Sumatra Barat, Andre Rosiade dan Guspardi Gaus.
Andre Rosiade mengungkapkan bahwa usaha kuliner itu telah menimbulkan keresahan di masyarakat Minang karena menjual makanan yang diolah dari daging babi. Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu mengimbau usaha kuliner tersebut menghilangkan unsur Minang dan tak lagi menjual rendang babi.
"Untuk itu kami mengimbau pengusaha restoran ini untuk mengubah nama restorannya, jangan berhubungan dengan unsur Minang," kata Andre dilansir dari Antara, Jumat, 10 Juni 2022.
Menurut sy ini sdh melampaui batas. Warga Minang teguh dgn prinsip ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH. Masakan Padang terkenal di dunia krn citarasa, kelezatan & kehalalannya. Tlg jgn rusak itu. Kalaupun trick marketing, ini sdh kelewatan. Smg sgra diambil tindakan. pic.twitter.com/MLxmkTuxHO
— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) June 9, 2022
Dia mengingatkan, menjual rendang babi tidak sesuai dengan nilai-nilai Minangkabau yang memiliki falsafah adat "basandi syarak, syarak basandi kitabullah" yang identik dengan nilai Islam.
Menurut Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra itu, rendang merupakan makanan khas Minang sehingga tidak bisa dipisahkan dari falsafah tersebut.
Baca: Minta Maaf, Pria Nikahi Domba Menangis di Hadapan Ulama
"Sedangkan yang bersangkutan menjual nilai babi, tentu tidak identik dengan nilai-nilai Minangkabau," beber dia.
Dia mengimbau kepada pengusahanya untuk mengganti nama restorannya dan jangan menjual rendang babi. "Rendang itu makanan khas Minang. Untuk itu kami mengimbau, tidak usah memproduksi rendang babi," ujar Andre.
'Non Halal' jadi trending topic
Topik 'non halal' menjadi trending topic di Twitter. Hal ini Sudah ada lebih dari tiga ribu cuitan yang mengomentari kontroversi ini.
"Aku sebagai orang Padang berdarah Minang (dari sisi ayah, jadi secara praktis aku indak basuku) tak masalah dengan ini. Slakan dan buatlah menu non halalmu. Apa bedanya dengan nasi padang vegan?" ucap @trum**** dalam bahasa Inggris.
Baca: Dianggap Nodai Agama, Kemenag Jatim Desak Pembuat Konten Nikah dengan Kambing Ditangkap
"itu di jelasin non halal. dagang mah sah sah aja asal udah ada keterangannya. mungkn itu buat kalangan tertentu. kecuali kalo g ada keterangan dan melebeli halal padahal isinya non halal," tutur @mrxtu****.
"Jujur aja saya ga ngerti korelasi apa yg ngebuat mereka dianggep melampaui batas, padahal yg namanya masakan sifatnya universal," kata @ce****.
"Harus segera diambil tindakan. Masakan daerah kami "Minang" terjaga kehalalannya," ucap @Cute_T****.
Jakarta: Media sosial dihebohkan oleh adanya restoran masakan Padang yang menjual menu
rendang berbahan daging babi di area Kelapa Gading, Jakarta Utara. Hal itu disoroti oleh dua anggota
DPR RI asal Sumatra Barat, Andre Rosiade dan Guspardi Gaus.
Andre Rosiade mengungkapkan bahwa usaha kuliner itu telah menimbulkan keresahan di masyarakat Minang karena menjual makanan yang diolah dari daging babi. Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu mengimbau usaha kuliner tersebut menghilangkan unsur Minang dan tak lagi menjual rendang babi.
"Untuk itu kami mengimbau pengusaha restoran ini untuk mengubah nama restorannya, jangan berhubungan dengan unsur Minang," kata Andre dilansir dari
Antara, Jumat, 10 Juni 2022.
Dia mengingatkan, menjual rendang babi tidak sesuai dengan nilai-nilai Minangkabau yang memiliki falsafah adat "basandi syarak, syarak basandi kitabullah" yang identik dengan nilai Islam.
Menurut Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra itu, rendang merupakan makanan khas Minang sehingga tidak bisa dipisahkan dari falsafah tersebut.
Baca:
Minta Maaf, Pria Nikahi Domba Menangis di Hadapan Ulama
"Sedangkan yang bersangkutan menjual nilai babi, tentu tidak identik dengan nilai-nilai Minangkabau," beber dia.
Dia mengimbau kepada pengusahanya untuk mengganti nama restorannya dan jangan menjual rendang babi. "Rendang itu makanan khas Minang. Untuk itu kami mengimbau, tidak usah memproduksi rendang babi," ujar Andre.
'Non Halal' jadi trending topic
Topik 'non halal' menjadi
trending topic di Twitter. Hal ini Sudah ada lebih dari tiga ribu cuitan yang mengomentari kontroversi ini.
"Aku sebagai orang Padang berdarah Minang (dari sisi ayah, jadi secara praktis aku indak basuku) tak masalah dengan ini. Slakan dan buatlah menu non halalmu. Apa bedanya dengan nasi padang vegan?" ucap @trum**** dalam bahasa Inggris.
Baca:
Dianggap Nodai Agama, Kemenag Jatim Desak Pembuat Konten Nikah dengan Kambing Ditangkap
"itu di jelasin non halal. dagang mah sah sah aja asal udah ada keterangannya. mungkn itu buat kalangan tertentu. kecuali kalo g ada keterangan dan melebeli halal padahal isinya non halal," tutur @mrxtu****.
"Jujur aja saya ga ngerti korelasi apa yg ngebuat mereka dianggep melampaui batas, padahal yg namanya masakan sifatnya universal," kata @ce****.
"Harus segera diambil tindakan. Masakan daerah kami "Minang" terjaga kehalalannya," ucap @Cute_T****.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)