Menko Marives Luhut Pandjaitan/Medcom.id/Ayu
Menko Marives Luhut Pandjaitan/Medcom.id/Ayu

Gaduh Tiket Borobudur, Luhut: Kaji Lagi dan Turunkan

M Ilham Ramadhan • 05 Juni 2022 23:55
Jakarta: Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meluruskan soal tarif wisata ke Candi Borobudur sebesar Rp750 ribu. Luhut menyatakan tarif sebesar Rp750 ribu untuk naik ke Candi Borobudur bagi wisatawan domestik belum final.
 
Keputusan bulat mengenai besaran biaya yang harus dikeluarkan pelancong lokal masih dibahas. Hal tersebut bakal diputuskan Presiden Joko Widodo pekan depan.
 
"Saya mendengar banyak sekali masukan masyarakat hari ini terkait dengan wacana kenaikan tarif untuk turis lokal. Karena itu nanti saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi supaya tarif itu bisa diturunkan. Saya sampaikan terima kasih kepada semuanya atas perhatian yang begitu besar kepada warisan budaya kebanggaan kita semua ini," kata Luhut melalui siaran pers, Minggu, 5 Juni 2022.

Di sisi lain, dia memastikan biaya yang akan dikenakan kepada wisatawan mancanegara untuk naik ke Candi Borobudur tetap, yakni USD100, atau sekitar Rp1,4 juta. Besaran pungutan untuk pelajar juga disebut bakal tetap sesuai rencana, yakni Rp5 ribu.
 
Baca: Tiket Candi Borobudur Rp750 Ribu, Netizen: Yang Enggak Mampu, Enggak Usah ke Borobudur
 
Saat ini, tiket masuk ke kawasan Candi Borobudur, tarif yang berlaku akan tetap sama seperti yang berlaku saat ini, yakni Rp50 ribu untuk wisatawan domestik dan USD25 untuk wisatawan asing. Selain itu, Luhut tengah mempertimbangkan menyediakan tarif khusus bagi warga Provinsi Jawa Tengah dan DIY.
 
Nantinya semua calon turis yang ingin mengunjungi Candi Borobudur diwajibkan untuk melakukan reservasi secara online. Hal ini dilakukan untuk mengatur aliran pengunjung.
 
Warga lokal pun juga akan diajak untuk lebih berkontribusi. Semua turis nantinya harus menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Candi Borobudur. Selain itu, turis diwajibkan untuk menggunakan sandal khusus upanat supaya tidak merusak tangga dan struktur bangunan yang ada di candi. Sandal ini akan diproduksi oleh warga dan UMKM di sekitar Candi Borobudur.
 
"Sebagai bangsa yang kaya dengan budaya, kita tentu tidak mau dianggap tidak bisa menjaga kelestarian warisan budaya kita sendiri. Jadi memang diperlukan _treatment_ khusus untuk mewujudkan upaya itu," kata Luhut.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan