Jakarta: Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan bangsa di masa depan. Penekanan itu juga dilengkapi lima petuah dari berbagai daerah di Indonesia yang mengusung semangat persatuan.
Jokowi menilai Indonesia harus mampu menghadapi tantangan ketidakpastian ekonomi global secara bersama-sama. Bangsa Indonesia harus menjadi pemenang karena memiliki modal sosial kuat dalam menghadapi tantangan tersebut.
"Dari Ranah Minang kita sama-sama belajar, 'barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang'," kata Jokowi di Ruang Sidang MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018.
Petuah Minang itu dalam bahasa Indonesia berarti, 'berat sama dipilkul, ringan sama dijinjing'. Petuah ini menekankan pentingnya kerja sama dalam menghadapi setiap masalah, berat maupun ringan.
Selain dari Ranah Minang, Jokowi juga mengutip petuah dari Tanah Pasundan. "Sacangreud pageuh, sagolek pangkek. Kita harus bekerja bersama dengan komitmen dan konsistensi," kata Jokowi sambil tersenyum.
Jokowi terlihat kesulitan mengutip beberapa bahasa daerah itu. Tapi, hal itu tak menyurutkan Presiden ketujuh Indonesia itu. Ia pun melanjutkan petuah lokal yang kerap didengar masyarakat Sulawesi Selatan.
"Dari Bumi Anging Mamiri, kita belajar, 'Reso temma-ngingi, nama-lomo, nale-tei, pammase dewata'," kata Jokowi.
Petuah dari kampung Wakil Presiden Jusuf Kalla itu bermakna, 'masyarakat harus bekerja bersama dengan ikhlas dan berdoa agar tujuan tercapai'. Petuah keempat yang disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu berasal dari Nusa Tenggara Barat.
"Dari Bumi Gora, kita belajar, 'bareng bejukung, bareng bebose'. Kita kerja bersama, kita nikmati bersama-saa jerih payah kita," jelas Jokowi.
Petuah terakhir yang dikutip Jokowi berasal dari masyarakat Banjar. "Waja sampai kaputing," kata Jokowi.
Baca: Dengan Kerja Bersama, Tingkat Pengangguran Terbuka Terus Turun
Petuah itu bermakna 'kerja bersama dengan penuh semangat'. Jokowi menekankan petuah dari Tanah Banjar itu meminta masyarakat tak patah di tengah jalan. "Tidak pernah menyerah," tegas Jokowi.
Jokowi yakin semangat persatuan itu jadi modal utama buat Indonesia melewati rintangan di masa depan. Lembaga negara pun diminta menjadi teladan dengan menjalankan tugas dan fungsi dengan benar.
"Seluruh rakyat akan bergerak membantu. Saya yakin dengan kerja nyata kita bersama, kita mampu meraih prestasi bangsa, kerja kita, prestasi bangsa," kata Jokowi.
Jakarta: Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan bangsa di masa depan. Penekanan itu juga dilengkapi lima petuah dari berbagai daerah di Indonesia yang mengusung semangat persatuan.
Jokowi menilai Indonesia harus mampu menghadapi tantangan ketidakpastian ekonomi global secara bersama-sama. Bangsa Indonesia harus menjadi pemenang karena memiliki modal sosial kuat dalam menghadapi tantangan tersebut.
"Dari Ranah Minang kita sama-sama belajar, '
barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang'," kata Jokowi di Ruang Sidang MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018.
Petuah Minang itu dalam bahasa Indonesia berarti, 'berat sama dipilkul, ringan sama dijinjing'. Petuah ini menekankan pentingnya kerja sama dalam menghadapi setiap masalah, berat maupun ringan.
Selain dari Ranah Minang, Jokowi juga mengutip petuah dari Tanah Pasundan. "
Sacangreud pageuh, sagolek pangkek. Kita harus bekerja bersama dengan komitmen dan konsistensi," kata Jokowi sambil tersenyum.
Jokowi terlihat kesulitan mengutip beberapa bahasa daerah itu. Tapi, hal itu tak menyurutkan Presiden ketujuh Indonesia itu. Ia pun melanjutkan petuah lokal yang kerap didengar masyarakat Sulawesi Selatan.
"Dari Bumi Anging Mamiri, kita belajar, '
Reso temma-ngingi, nama-lomo, nale-tei, pammase dewata'," kata Jokowi.
Petuah dari kampung Wakil Presiden Jusuf Kalla itu bermakna, 'masyarakat harus bekerja bersama dengan ikhlas dan berdoa agar tujuan tercapai'. Petuah keempat yang disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu berasal dari Nusa Tenggara Barat.
"Dari Bumi Gora, kita belajar, '
bareng bejukung, bareng bebose'. Kita kerja bersama, kita nikmati bersama-saa jerih payah kita," jelas Jokowi.
Petuah terakhir yang dikutip Jokowi berasal dari masyarakat Banjar. "
Waja sampai kaputing," kata Jokowi.
Baca: Dengan Kerja Bersama, Tingkat Pengangguran Terbuka Terus Turun
Petuah itu bermakna 'kerja bersama dengan penuh semangat'. Jokowi menekankan petuah dari Tanah Banjar itu meminta masyarakat tak patah di tengah jalan. "Tidak pernah menyerah," tegas Jokowi.
Jokowi yakin semangat persatuan itu jadi modal utama buat Indonesia melewati rintangan di masa depan. Lembaga negara pun diminta menjadi teladan dengan menjalankan tugas dan fungsi dengan benar.
"Seluruh rakyat akan bergerak membantu. Saya yakin dengan kerja nyata kita bersama, kita mampu meraih prestasi bangsa, kerja kita, prestasi bangsa," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)