Jakarta: Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham akan bertemu dengan Ketua Umum Golkar Setya Novanto. Dia akan membahas soal isu pengunduran diri Novanto dari kursi kepemimpinan partai.
"Kasih kesempatan kepada kami mencoba melihat kemungkinan itu. Kalau saya ketemu dengan bung Setnov (Setya Novanto) saya akan bicarakan aspirasi yang berkembang," kata Idrus di Gedung DPR, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Desember 2017.
Idrus mengaku belum bisa menemui Novanto karena keterbatasan waktu. Hanya orang terdekat yang bisa mengunjungi tersangka kasus korupsi KTP elektornik tersebut.
"Yang boleh berkunjung adalah penasihat hukum Fredrich Yunadi, Otto Hasibuan, dan Maqdir Ismail. Kemudian, keluarga terbatas pada istri," terang dia.
Baca: Idrus tak Masalah Ketum Golkar Terpilih Secara Aklamasi
Ketua umum Golkar dapat diganti dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub) setelah praperadilan Novanto digelar. Namun, kasus Novanto akan dilimpahkan ke penuntutan atau P21 yang secara tak langsung menggugurkan praperadilan.
Melihat hal ini, Idrus tak ingin banyak bicara. "Kalau berandai-andai kan susah. Partai Golkar tetap pada koridor," tegas dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/0kpnoyWN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham akan bertemu dengan Ketua Umum Golkar Setya Novanto. Dia akan membahas soal isu pengunduran diri Novanto dari kursi kepemimpinan partai.
"Kasih kesempatan kepada kami mencoba melihat kemungkinan itu. Kalau saya ketemu dengan bung Setnov (Setya Novanto) saya akan bicarakan aspirasi yang berkembang," kata Idrus di Gedung DPR, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Desember 2017.
Idrus mengaku belum bisa menemui Novanto karena keterbatasan waktu. Hanya orang terdekat yang bisa mengunjungi tersangka kasus korupsi KTP elektornik tersebut.
"Yang boleh berkunjung adalah penasihat hukum Fredrich Yunadi, Otto Hasibuan, dan Maqdir Ismail. Kemudian, keluarga terbatas pada istri," terang dia.
Baca: Idrus tak Masalah Ketum Golkar Terpilih Secara Aklamasi
Ketua umum Golkar dapat diganti dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub) setelah praperadilan Novanto digelar. Namun, kasus Novanto akan dilimpahkan ke penuntutan atau P21 yang secara tak langsung menggugurkan praperadilan.
Melihat hal ini, Idrus tak ingin banyak bicara. "Kalau berandai-andai kan susah. Partai Golkar tetap pada koridor," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)