Jakarta: Pelaksanatugas (Plt) Ketua Umum Golkar Idrus Marham tak mempermasalahkan Ketua Umum Golkar terpilih secara aklamasi. Dia menyerahkan kepada sistem yang nantinya akan dilaksanakan di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Politik praktis boleh-boleh saja semua usaha. Semua punya hak untuk itu. Kekuatannya ada pada sistem," kata Idrus di Gedung DPR, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Desember 2017.
Baca: Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Berpeluang Aklamasi
Idrus tak menampik ada lobi-lobi politik yang datang kepadanya terkait sistem aklamasi. Namun, tetap saja aklamasi atau tidak akan diputuskan saat Munaslub.
"Selaku Plt saya hanya menjaga koridor ini bagaimana sistem yang ada kita lalui. Kalau upaya (aklamasi) boleh," terang Idrus.
Idrus hanya mengingatkan agar pengabdian kepada Golkar dan negara jangan dipersyaratkan. Dia meminta kader mengabdi penuh apapun jabatan yang diemban nantinya.
"Jangan saya mau mengabdi kalau saya jadi ketua DPR, atau saya mau mengabdi kalau saya jadi Ketum dan Sekjen. Itu bukan Golkar yang hakiki," tegas dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/5b25ApMN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Pelaksanatugas (Plt) Ketua Umum Golkar Idrus Marham tak mempermasalahkan Ketua Umum Golkar terpilih secara aklamasi. Dia menyerahkan kepada sistem yang nantinya akan dilaksanakan di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Politik praktis boleh-boleh saja semua usaha. Semua punya hak untuk itu. Kekuatannya ada pada sistem," kata Idrus di Gedung DPR, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Desember 2017.
Baca:
Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Berpeluang Aklamasi
Idrus tak menampik ada lobi-lobi politik yang datang kepadanya terkait sistem aklamasi. Namun, tetap saja aklamasi atau tidak akan diputuskan saat Munaslub.
"Selaku Plt saya hanya menjaga koridor ini bagaimana sistem yang ada kita lalui. Kalau upaya (aklamasi) boleh," terang Idrus.
Idrus hanya mengingatkan agar pengabdian kepada Golkar dan negara jangan dipersyaratkan. Dia meminta kader mengabdi penuh apapun jabatan yang diemban nantinya.
"Jangan saya mau mengabdi kalau saya jadi ketua DPR, atau saya mau mengabdi kalau saya jadi Ketum dan Sekjen. Itu bukan Golkar yang hakiki," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)