Jakarta: Pernyataan Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDIP Puan Maharani dianggap bertentangan dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala Negara meminta tidak ada kelompok yang mengaku paling Pancasilais dan agamais di negeri ini.
"Iya (bertentangan dengan harapan Jokowi), kalau pernyataan seperti itu kan begitu," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin kepada Medcom.id, Jumat, 4 September 2020.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu menyebut pernyataan Puan menyimpulkan partainya paling Pancasilais. Puan seolah menuding masyarakat Sumatra Barat tak Pancasilais.
"Kalau saya menuduh orang tidak berpancasila, seolah-olah kita yang paling berpancasila. Padahal kan belum tentu," ungkap dia.
Ujang mengaku sepakat dengan Jokowi. Pancasila milik semua golongan.
Menurut Ujang, Pancasila tak boleh dimiliki satu golongan atau kelompok. "Yang tidak boleh itu tadi, kelompok lain menuduh kelompok lain seolah-olah tidak Pancasila," sebut dia.
Ujang menyayangkan pernyataan Puan. Sebagai elite partai dan pejabat negara tak seharusnya Puan sembarangan bertutur. Apalagi, sampai menyinggung dan membuat gaduh.
Baca: Pernyataan Puan Dinilai Tak Wajar Meski Buat Internal Partai
Sebelumnya, Jokowi menyebut kemajuan Indonesia harus berakar kuat pada ideologi Pancasila dan budaya bangsa. Demokrasi menjamin kebebasan, tapi tidak menginjak hak orang lain.
"Jangan ada yang merasa paling benar sendiri, dan yang lain dipersalahkan. Jangan ada yang merasa paling agamais sendiri. Jangan ada yang merasa paling Pancasilais sendiri," kata Jokowi dalam pidato Sidang Tahunan MPR 2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020.
Jakarta: Pernyataan Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP
PDIP Puan Maharani dianggap bertentangan dengan instruksi
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala Negara meminta tidak ada kelompok yang mengaku paling Pancasilais dan agamais di negeri ini.
"Iya (bertentangan dengan harapan Jokowi), kalau pernyataan seperti itu kan begitu," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin kepada
Medcom.id, Jumat, 4 September 2020.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu menyebut pernyataan
Puan menyimpulkan partainya paling Pancasilais. Puan seolah menuding masyarakat Sumatra Barat tak Pancasilais.
"Kalau saya menuduh orang tidak berpancasila, seolah-olah kita yang paling berpancasila. Padahal kan belum tentu," ungkap dia.
Ujang mengaku sepakat dengan Jokowi. Pancasila milik semua golongan.