Jakarta: Anggota Komisi VI DPR Martin Manurung menilai persyaratan bagi pelaku usaha yang terlibat pengadaan alat-alat kesehatan maupun obat-obatan mesti diungkap. Ini agar tidak cuma beberapa pihak yang mengetahui lelang pengadaan.
"Selama informasi itu tertutup dan dikuasai oleh sebagian orang di situ ada mafia," kata Martin dalam diskusi Cross Check by Medcom.id bertajuk 'Astaga! Ada Mafia di Era Korona?' yang disiarkan melalui live streaming, Minggu, 19 April 2020.
Martin mengatakan keran impor terkendala karena masih berpatokan dengan kekhawatiran pasar yang lesu terkait pandemi virus korona (covid-19). Ia meyakini pelaku usaha dalam negeri bakal terlibat bila persyaratan ini diungkap.
Politikus NasDem ini mendesak Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kesehatan mengumumkan persyaratan yang dibutuhkan dalam mekanisme impor. Khususnya, pengadaan alat-alat kesehatan dan obat-obatan.
(Baca: KPK Bakal Buru Mafia Alat Kesehatan)
"Persoalannya ini selangnya terlalu sempit. Orang-orangnya itu-itu saja. Jadi dibuka peluangnya biar pasar membanjir," ujar Martin.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyinggung soal mafia alat kesehatan yang berpeluang memanfaatkan kondisi sulit di tengah pandemi covid-19 ini. Kementerian BUMN akan menjadi pihak yang terdepan melawan praktik curang itu dengan menyinergikan BUMN agar bisa memproduksi alkes dan bahan bakunya.
"Saya mohon maaf kalau menyinggung beberapa pihak. Janganlah negara kita yang besar ini selalu terjebak praktik-praktik yang kotor sehingga (tadi) alat kesehatan mesti impor, bahan baku mesti impor," kata Erick melalui live streaming di akun Instagram miliknya, Kamis, 16 April 2020.
Erick menuturkan Indonesia membutuhkan alat kesehatan di mana 90 persen impor. Termasuk bahan baku obat. Karena itu, peluang mafia memanfaatkan momen ini amatlah besar.
(Baca: Erick Thohir Singgung Mafia Alat Kesehatan)
Jakarta: Anggota Komisi VI DPR Martin Manurung menilai persyaratan bagi pelaku usaha yang terlibat pengadaan alat-alat kesehatan maupun obat-obatan mesti diungkap. Ini agar tidak cuma beberapa pihak yang mengetahui lelang pengadaan.
"Selama informasi itu tertutup dan dikuasai oleh sebagian orang di situ ada mafia," kata Martin dalam diskusi Cross Check by Medcom.id bertajuk 'Astaga! Ada Mafia di Era Korona?' yang disiarkan melalui live streaming, Minggu, 19 April 2020.
Martin mengatakan keran impor terkendala karena masih berpatokan dengan kekhawatiran pasar yang lesu terkait pandemi virus korona (covid-19). Ia meyakini pelaku usaha dalam negeri bakal terlibat bila persyaratan ini diungkap.
Politikus NasDem ini mendesak Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kesehatan mengumumkan persyaratan yang dibutuhkan dalam mekanisme impor. Khususnya, pengadaan alat-alat kesehatan dan obat-obatan.
(Baca:
KPK Bakal Buru Mafia Alat Kesehatan)
"Persoalannya ini selangnya terlalu sempit. Orang-orangnya itu-itu saja. Jadi dibuka peluangnya biar pasar membanjir," ujar Martin.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyinggung soal mafia alat kesehatan yang berpeluang memanfaatkan kondisi sulit di tengah pandemi covid-19 ini. Kementerian BUMN akan menjadi pihak yang terdepan melawan praktik curang itu dengan menyinergikan BUMN agar bisa memproduksi alkes dan bahan bakunya.
"Saya mohon maaf kalau menyinggung beberapa pihak. Janganlah negara kita yang besar ini selalu terjebak praktik-praktik yang kotor sehingga (tadi) alat kesehatan mesti impor, bahan baku mesti impor," kata Erick melalui live streaming di akun Instagram miliknya, Kamis, 16 April 2020.
Erick menuturkan Indonesia membutuhkan alat kesehatan di mana 90 persen impor. Termasuk bahan baku obat. Karena itu, peluang mafia memanfaatkan momen ini amatlah besar.
(Baca:
Erick Thohir Singgung Mafia Alat Kesehatan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)
