Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo. Medcom.id/Siti Yona Hukmana
Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo. Medcom.id/Siti Yona Hukmana

Komjen Listyo Diharap Profesional dan Jauh dari Politik

Candra Yuri Nuralam • 13 Januari 2021 15:07
Jakarta: Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Listyo Sigit Prabowo diusulkan sebagai pengganti Kapolri Jenderal Idham Azis. Profesionalitas Listyo diminta dijaga.
 
"Tentu saja harus profesional, mengikuti tren kejahatan atau gangguan keamanan, dan memahami hukum serta regulasi," kata pengamat pertahanan Susaningtyas Kertapati kepada Medcom.id, Rabu, 13 Januari 2021.
 
Dia menilai Listyo cocok menjadi Kapolri, apalagi kejahatan dan gangguan keamanan saat ini sudah sangat terorganisir. Pengalaman Listyo sebagai Kabareskrim dinilai pas untuk memimpin Korps Bhayangkara.

Listyo diharap tidak terpengaruh dengan pergerakan politik saat memimpin. Meskipun, kata dia, Kapolri harus paham dengan perkembangan politik di Indonesia.
 
"Kapolri harus mengikuti perkembangan ini. Syarat berikutnya, ia tidak berpolitik tapi paham perkembangan politik," ujar Susaningtyas.
 
Listyo diharap tidak berpihak ke satu kelompok ke depannya. Kapolri harus netral dalam memimpin Korps Bhayangkara.
 
"Calon Kapolri harus sosok yang cepat tanggap terhadap fenomena yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Terutama, kelompok-kelompok baik kanan maupun kiri yang ingin mengganti ideologi dan bentuk negara," ucap Susaningtyas.
 
Baca: Pemuda Muhammadiyah Mendukung Calon Tunggal Kapolri Komjen Listyo
 
Listyo juga diharap bisa menangkal ancaman luar negeri. Ajaran terorisme, sampai masuknya narkoba diminta dibabat.
 
"Dan memiliki pengetahuan cukup mekanisme dan strategi penanggulangannya sehingga mampu hadapi ancaman faktual dan potensial," tutur Susaningtyas.
 
Masalah serangan atau kejahatan siber juga diminta tidak diacuhkan. Perang siber kini dinilai membahayakan.
 
Listyo diharap sudah menyiapkan cara untuk mencegah hal tersebut. Masalah serangan dan kejahatan siber diharap bisa musnah di tangan Listyo.
 
"Saat ini, peretasan ke infrastruktur kritis, pencurian data strategis, spionase, propaganda di media sosial, terorisme dan berbagai ancaman siber lainnya sudah berlangsung di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, banyak negara tengah merumuskan strategi untuk menghadapi ancaman siber," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan