Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meresmikan lima program gerakan santri dalam perayaan Hari Santri Nasional (HSN) 2020. Dia ingin santri terus berkontribusi aktif dalam memulihkan dampak pandemi covid-19.
Wapres meresmikan sentra inkubasi bisnis pesantren (sibistren), santri bagus pinter ngaji usahawan (gus iwan), aksi santri tanggap bencana (astana), koperasi mitra santri nasional (KMSN) dengan program unggulannya badan usaha milik pesantren/BUMTren, serta aplikasi kedaulatan santri (kesan).
Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyatakan setiap santri harus produktif. Mereka harus kreatif memberi manfaat bagi kemaslahatan umat dan bangsa.
Baca: 106 Santri di Sleman Sembuh dari Covid-19
"Saya juga mendorong santri ikut berperan dalam menekan angka kemiskinan di masyarakat dan meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM). Saya mendorong ke depan semakin banyak kolaborasi yang lahir antar santripreneur, maupun kerja sama dengan pelaku industri besar," kata Maruf Amin dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Oktober 2020.
Sementara itu, Dewan Pembina Santri Milenial Centre (SiMac), Syauqi M'aruf Amin, menekankan kecintaan santri pada negeri tidak perlu diragukan. Fakta sejarah menunjukkan santri selalu berada di setiap perubahan mulai dari prakemerdekaan, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.
Gus Oqi, sapaan Syauqi, menyebut santri bersama negara harus menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi yang benar-benar mandiri. Pemerintah dan masyarakat harus bergandeng tangan memperkokoh solidaritas berbangsa.
"Terus membangun kreativitas dalam berbagai bidang, memperkuat sektor ekonomi riil, membangun ketahanan pangan serta pengembangan usaha mikro kecil dan menengah, dan di sinilah peran santri kembali menjadi sangat sangat vital," kata putra Wapres Maruf Amin ini.
Jakarta: Wakil Presiden (
Wapres)
Ma'ruf Amin meresmikan lima program gerakan santri dalam perayaan Hari
Santri Nasional (HSN) 2020. Dia ingin santri terus berkontribusi aktif dalam memulihkan dampak pandemi covid-19.
Wapres meresmikan sentra inkubasi bisnis pesantren (sibistren), santri bagus pinter ngaji usahawan (gus iwan), aksi santri tanggap bencana (astana), koperasi mitra santri nasional (KMSN) dengan program unggulannya badan usaha milik pesantren/BUMTren, serta aplikasi kedaulatan santri (kesan).
Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyatakan setiap santri harus produktif. Mereka harus kreatif memberi manfaat bagi kemaslahatan umat dan bangsa.
Baca:
106 Santri di Sleman Sembuh dari Covid-19
"Saya juga mendorong santri ikut berperan dalam menekan angka kemiskinan di masyarakat dan meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM). Saya mendorong ke depan semakin banyak kolaborasi yang lahir antar santripreneur, maupun kerja sama dengan pelaku industri besar," kata Maruf Amin dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Oktober 2020.
Sementara itu, Dewan Pembina Santri Milenial Centre (SiMac), Syauqi M'aruf Amin, menekankan kecintaan santri pada negeri tidak perlu diragukan. Fakta sejarah menunjukkan santri selalu berada di setiap perubahan mulai dari prakemerdekaan, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.
Gus Oqi, sapaan Syauqi, menyebut santri bersama negara harus menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi yang benar-benar mandiri. Pemerintah dan masyarakat harus bergandeng tangan memperkokoh solidaritas berbangsa.
"Terus membangun kreativitas dalam berbagai bidang, memperkuat sektor ekonomi riil, membangun ketahanan pangan serta pengembangan usaha mikro kecil dan menengah, dan di sinilah peran santri kembali menjadi sangat sangat vital," kata putra Wapres Maruf Amin ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)