Jakarta: Pendiri Partai Demokrat Ilal Ferhad menilai sosok eksternal mampu mengembalikan kejayaan partai. Salah satu figur yang dimaksud, yaitu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
"Apakah nanti 2024 terpilihnya Pak Moeldoko sebagai ketum (ketua umum) apakah bisa mendongkrak (elektabilitas), pasti," kata Ilal di Restoran Penang Bistro Oakwood, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 Februari 2021.
Mantan anggota Majelis Pertimbangan Daerah DPD Demokrat Jakarta itu yakin akan kemampuan Moeldoko. Keyakinan ini, kata dia, seperti saat pendiri partai memajukan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004.
Baca: Pendiri Demokrat Disebut Sedang Berkhayal Menyelenggarakan KLB
"Kami mencari siapa nih yang bisa diusung sebagai capres (calon presiden), maka kita pilih Pak SBY" ungkap dia.
Dia menjelaskan akibat pilihan pendiri tersebut, Demokrat berhasil menjadi partai besar dan menjadikan SBY sebagai presiden ke-6 Indonesia. Kejayaan partai lambang bintang mercy itu berlanjut hingga 2009.
Selain itu, pendiri partai tidak meyakini kapasitas Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mampu mengembalikan kejayaan Demokrat. Hal itu berdasarkan pengalaman putra sulung SBY itu menjadi komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat.
"(AHY) menjadi kogasma, pada Pemilu 2019 kemarin tidak bisa mendongkrak suara partai. Justru suara partai merosot," sebut dia.
Namun, pengalaman AHY tersebut dinilai tidak membuat Demokrat sadar. Bahkan, kakak dari politikus Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) itu dipilih memimpin partai periode 2020-2025.
"Makanya itulah (pemilihan AHY sebagai ketum) yang membuat kenapa kami para pendiri bangkit," ujar dia.
Jakarta: Pendiri
Partai Demokrat Ilal Ferhad menilai sosok eksternal mampu mengembalikan kejayaan partai. Salah satu figur yang dimaksud, yaitu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
"Apakah nanti 2024 terpilihnya Pak Moeldoko sebagai ketum (ketua umum) apakah bisa mendongkrak (elektabilitas), pasti," kata Ilal di Restoran Penang Bistro Oakwood, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 Februari 2021.
Mantan anggota Majelis Pertimbangan Daerah DPD
Demokrat Jakarta itu yakin akan kemampuan Moeldoko. Keyakinan ini, kata dia, seperti saat pendiri partai memajukan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (
SBY) pada 2004.
Baca:
Pendiri Demokrat Disebut Sedang Berkhayal Menyelenggarakan KLB
"Kami mencari siapa nih yang bisa diusung sebagai capres (calon presiden), maka kita pilih Pak SBY" ungkap dia.
Dia menjelaskan akibat pilihan pendiri tersebut, Demokrat berhasil menjadi partai besar dan menjadikan SBY sebagai presiden ke-6 Indonesia. Kejayaan partai lambang bintang mercy itu berlanjut hingga 2009.
Selain itu, pendiri partai tidak meyakini kapasitas Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mampu mengembalikan kejayaan Demokrat. Hal itu berdasarkan pengalaman putra sulung SBY itu menjadi komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat.
"(AHY) menjadi kogasma, pada Pemilu 2019 kemarin tidak bisa mendongkrak suara partai. Justru suara partai merosot," sebut dia.
Namun, pengalaman AHY tersebut dinilai tidak membuat Demokrat sadar. Bahkan, kakak dari politikus Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) itu dipilih memimpin partai periode 2020-2025.
"Makanya itulah (pemilihan AHY sebagai ketum) yang membuat kenapa kami para pendiri bangkit," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)