Jakarta: Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko meminta seluruh pihak tak mengaitkan isu kudeta Partai Demokrat dengan Presiden Joko Widodo. Moeldoko menegaskan Presiden tak paham soal isu ini.
"Jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali," kata Moeldoko kepada wartawan, Jakarta, Senin, 1 Februari 2021.
Ia juga mendesak siapa pun tak asal mengaitkan isu yang beredar dengan Istana Kepresidenan. Istana Kepresidenan, kata dia, tak berkaitan dengan Partai Demokrat.
Baca: Upaya Kudeta di Demokat Disebut Jadi Kendaraan Politik Pilpres 2024
"Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi, jangan dikit-dikit Istana," tegas mangan Panglima TNI itu.
Moeldoko mengatakan isu kudeta muncul ketika foto dirinya dengan sejumlah kader dan mantan kader Partai Demokrat muncul. Ia menjelaskan foto tersebut tak mengandung maksud apa pun.
"Jadi itu urusan saya, Moeldoko, bukan selaku KSP. Sebenarnya saya masih mau diam-diam saja sih menunggu besok karena saya enggak perlu reaktif dalam hal ini," ujar dia.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding ada gerakan yang mencoba merebut kepemimpinannya. Berdasarkan kesaksian pimpinan dan kader partai, aktor 'kudeta' berasal dari kader dan nonkader.
AHY mencurigai lima orang. Mereka terdiri dari satu kader aktif, satu kader yang sudah enam tahun tidak aktif, satu mantan kader yang sudah diberhentikan akibat terlibat kasus korupsi, dan satu kader yang telah keluar dari partai tiga tahun lalu.
"Yang nonkader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan, yang sekali lagi, sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo," ujar Agus.
Putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu telah melayangkan surat kepada Jokowi ihwal dugaan adanya menteri yang terlibat dalam upaya merebut kursi kepemimpinan di Partai Demokrat. Dia menyebut pejabat penting itu turut mendukung gerakan tersebut.
Jakarta: Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko meminta seluruh pihak tak mengaitkan isu kudeta
Partai Demokrat dengan Presiden
Joko Widodo. Moeldoko menegaskan Presiden tak paham soal isu ini.
"Jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali," kata Moeldoko kepada wartawan, Jakarta, Senin, 1 Februari 2021.
Ia juga mendesak siapa pun tak asal mengaitkan isu yang beredar dengan Istana Kepresidenan. Istana Kepresidenan, kata dia, tak berkaitan dengan Partai Demokrat.
Baca:
Upaya Kudeta di Demokat Disebut Jadi Kendaraan Politik Pilpres 2024
"Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi, jangan dikit-dikit Istana," tegas mangan Panglima TNI itu.
Moeldoko mengatakan isu kudeta muncul ketika foto dirinya dengan sejumlah kader dan mantan kader Partai Demokrat muncul. Ia menjelaskan foto tersebut tak mengandung maksud apa pun.
"Jadi itu urusan saya, Moeldoko, bukan selaku KSP. Sebenarnya saya masih mau diam-diam saja sih menunggu besok karena saya enggak perlu reaktif dalam hal ini," ujar dia.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding ada gerakan yang mencoba merebut kepemimpinannya. Berdasarkan kesaksian pimpinan dan kader partai, aktor 'kudeta' berasal dari kader dan nonkader.
AHY mencurigai lima orang. Mereka terdiri dari satu kader aktif, satu kader yang sudah enam tahun tidak aktif, satu mantan kader yang sudah diberhentikan akibat terlibat kasus korupsi, dan satu kader yang telah keluar dari partai tiga tahun lalu.
"Yang nonkader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan, yang sekali lagi, sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo," ujar Agus.
Putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu telah melayangkan surat kepada Jokowi ihwal dugaan adanya menteri yang terlibat dalam upaya merebut kursi kepemimpinan di Partai Demokrat. Dia menyebut pejabat penting itu turut mendukung gerakan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)