Jakarta: Fadli Zon dalam cuitannya di sosial media Twitter meminta Densus 88 dibubarkan. Hal tersebut dikecam berbagai pihak.
Fadli Zon dinilai menyesatkan bangsa dengan menuding adanya islamophobia dalam sistem pemberantasan terorisme.
“Narasi seperti itu dibangun oleh kelompok teroris dan kelompok radikal. Sehingga berbahaya jika anggota dewan menyuarakan statement tersebut,” kata anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti, dalam tayangan Primetime News di Metro TV, Kamis, 7 Oktober 2021.
Poengky menyebut kinerja Densus 88 antiteror merupakan salah satu satuan antiteror terbaik di dunia. Cuitan Fadli Zon justru biasa disebutkan oleh kelompok teroris itu sendiri.
Baca: Puluhan Warga Garut Dibaiat NII Diusut Densus 88
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan menyesalkan anggota DPR Fraksi gerindra itu melontarkan pernyataan tak produkti. Dia mengimbau masyarakat agar tidak terpancing dan tidak menjadi pribadi yang berlawanan dengan sejarah.
“Saya sangat prihatin, sedih, dan kecewa terhadap pernyataan sahabat saya itu, saya mengajak kita semua untuk tidak ahistoris, ” tutur Arteria Dahlan. (Imanuel Rymaldi Matatula)
Jakarta: Fadli Zon dalam cuitannya di sosial media Twitter meminta
Densus 88 dibubarkan. Hal tersebut dikecam berbagai pihak.
Fadli Zon dinilai menyesatkan bangsa dengan menuding adanya islamophobia dalam sistem pemberantasan terorisme.
“Narasi seperti itu dibangun oleh kelompok teroris dan kelompok radikal. Sehingga berbahaya jika anggota dewan menyuarakan
statement tersebut,” kata anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti, dalam tayangan
Primetime News di
Metro TV, Kamis, 7 Oktober 2021.
Poengky menyebut kinerja Densus 88
antiteror merupakan salah satu satuan antiteror terbaik di dunia. Cuitan Fadli Zon justru biasa disebutkan oleh kelompok teroris itu sendiri.
Baca:
Puluhan Warga Garut Dibaiat NII Diusut Densus 88
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan menyesalkan anggota DPR Fraksi gerindra itu melontarkan pernyataan tak produkti. Dia mengimbau masyarakat agar tidak terpancing dan tidak menjadi pribadi yang berlawanan dengan sejarah.
“Saya sangat prihatin, sedih, dan kecewa terhadap pernyataan sahabat saya itu, saya mengajak kita semua untuk tidak ahistoris, ” tutur Arteria Dahlan.
(Imanuel Rymaldi Matatula) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)