Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bidang Kepemudaan, Dedek Prayudi.
Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bidang Kepemudaan, Dedek Prayudi.

PSI Ajak Gerindra Terapkan Politik Membangun

21 Juni 2018 18:15
Jakarta: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengajak politikus Partai Gerindra menjalankan politik membangun untuk kemajuan bangsa. Caranya, dengan melontarkan kritikan berdasarkan fakta dan data yang kredibel serta memberikan masukan kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah bangsa.
 
Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi mengatakan, politikus harus membangun negeri dengan politik membangun. Dirinya menegaskan, PSI selalu melontarkan kritik sesuai dengan fakta dan data yang valid. Namun, pihaknya selalu menjadi `sasaran tembak` partai oposisi.
 
Dedek mencontohkan ucapan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono yang tidak menerima kritikan dirinya.
 
"Saya kritik dengan data, dibalas dengan sebutan penjilat. Kami mendukung Jokowi sesuai nurani, didasari data kredibel, " kata Dedek melalui akun Twitter @uki23,  Kamis, 21 Juni 2018.
 


 
Baca: Prabowo Terus Kritik Pemerintah

Sebelumnya,  Dedek atau akrab disapa Uki ini menilai  Ketua Umum Gerindra Prabowo Subinato menggunakan politics of fear atau menebar ketakutan untuk memenangkan calon Gerindra di Pilkada 2018.
 
Namun, Ferry menyebut pernyataan Dedek tersebut blunder. Menurutnya, pidato Prabowo lebih banyak bersifat renungan untuk menenangkan (kontemplatif) dan penuh dengan ajakan agar calon Gerindra di Pilkada 2018 melakukan refleksi diri (reflektif).
 
"Siapa yang menebar ketakukan dimana-mana di seluruh dunia pernyataan pidato pemimpin politik ya sifatnya kontemplatif dan introspektif bukan menebarkan ketakutan," kata Ferry.
 
Ferry lalu menasehati Dedek untuk konsentrasi agar PSI lolos parliamentary treshold 2019 yang terbilang tinggi, yakni 4 persen.
 
"Sudahlah lebih baik teman-teman PSI berkonsentrasi saja supaya bisa lolos parliamentary threshold daripada mengomentari sesuatu yang belum tentu dipahami dengan benar. Kasihan, masih muda tapi sudah jadi penjilat kekuasaan," ujar Ferry yang juga mantan aktivis 98. 
 
Dedek merasa heran dengan tudingan penjilat yang diutarakan Ferry. Dedek merasa heran dengan sikap aktivis 98 yang mendukung Prabowo.
 
“Bagi kami penjilat itu adalah aktivis 98 yang hari ini justru mencapreskan jendral yang dulu diminta untuk diadili. #tanyakenapa, " kata Dedek melalui akun Twitter @uki23.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan