Jakarta: Pemerintah diminta mewaspadai lonjakan angka pengangguran. Diperkirakan, penambahan orang kehilangan pekerjaan mencapai 2,92 juta orang.
“Skenario paling berat akan ada tambahan 3,78 juta orang miskin dan penambahan pengangguran 5,23 juta orang,” kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) di Jakarta, Kamis, 30 April 2020.
Mengutip hasil lembaga riset Center of Reform on Economics (CORE), status pekerjaan yang akan mengalami dampak paling parah akibat wabah covid-19 adalah pekerja bebas atau pekerja lepas. Termasuk usaha mandiri yang pada umumnya berskala mikro.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini jumlah UMKM di Indonesia ada 64,19 juta unit. Dengan perincian yang bergerak pada skala usaha menengah 60.702 unit, usaha kecil 783.132 unit, dan usaha mikro 63,3 juta unit. Dari jumlah tersebut 98 persen usaha pada level mikro atau sekitar 62 juta diperkirakan terkena dampak.
"Jangan dianggap remeh, yang hidup dari usaha mikro berdasarkan catatan Kemenkop UKM mencapai lebih dari 107 juta orang. Jadi, kalau penanganan dampak covid-19 di sektor mikro ini tidak tepat, ratusan juta orang bisa menganggur dan masuk dalam kelompok masyarakat tidak mampu," ungkap dia.
Politikus Partai NasDem itu pun mengapresiasi langkah pemerintah untuk mengantisipasi krisis di sektor UMKM ini. Di antaranya bantuan modal ke sektor UMKM melalui mekanisme moneter bagi usaha yang masih bisa bertahan.
"Demikian pula mekanisme bansos yang diberikan kepada UMKM di sektor mikro dan ultramikro yang sudah tidak bisa berjualan," sebut dia.
Namun, Rerie mengingatkan agar mekanisme pemberian bantuan berjalan efektif dan tepat sasaran. Sehingga bisa meredam dampak ekonomi lanjutan.
Baca: 60 Persen Lebih Industri Tutup saat Pandemi Covid-19
Selain itu, covid-19 juga berdampak pada sektor industri. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, 60 persen sektor industri di dalam negeri terpukul dampak covid-19.
“Ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Dengan jumlah tenaga kerja pada sektor tersebut, lumpuhnya industri bisa mengakibatkan ledakan tingkat pengangguran di Indonesia,” sebut dia.
Pemerintah pun diminta bekerja cepat dan tepat dalam mengimplementasikan kebijakan. Stimulus yang sudah disiapkan untuk mengatasi ancaman PHK di sejumlah sektor industri agar dapat segera direalisasikan secara cepat dan tepat.
"Perlu kebijakan yang tegas dan aplikatif agar semua program bantuan yang direncanakan bisa direalisasikan," pungkasnya
Jakarta: Pemerintah diminta mewaspadai lonjakan angka pengangguran. Diperkirakan, penambahan orang kehilangan pekerjaan mencapai 2,92 juta orang.
“Skenario paling berat akan ada tambahan 3,78 juta orang miskin dan penambahan pengangguran 5,23 juta orang,” kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) di Jakarta, Kamis, 30 April 2020.
Mengutip hasil lembaga riset Center of Reform on Economics (CORE), status pekerjaan yang akan mengalami dampak paling parah akibat wabah covid-19 adalah pekerja bebas atau pekerja lepas. Termasuk usaha mandiri yang pada umumnya berskala mikro.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini jumlah UMKM di Indonesia ada 64,19 juta unit. Dengan perincian yang bergerak pada skala usaha menengah 60.702 unit, usaha kecil 783.132 unit, dan usaha mikro 63,3 juta unit. Dari jumlah tersebut 98 persen usaha pada level mikro atau sekitar 62 juta diperkirakan terkena dampak.
"Jangan dianggap remeh, yang hidup dari usaha mikro berdasarkan catatan Kemenkop UKM mencapai lebih dari 107 juta orang. Jadi, kalau penanganan dampak covid-19 di sektor mikro ini tidak tepat, ratusan juta orang bisa menganggur dan masuk dalam kelompok masyarakat tidak mampu," ungkap dia.
Politikus Partai NasDem itu pun mengapresiasi langkah pemerintah untuk mengantisipasi krisis di sektor UMKM ini. Di antaranya bantuan modal ke sektor UMKM melalui mekanisme moneter bagi usaha yang masih bisa bertahan.
"Demikian pula mekanisme bansos yang diberikan kepada UMKM di sektor mikro dan ultramikro yang sudah tidak bisa berjualan," sebut dia.
Namun, Rerie mengingatkan agar mekanisme pemberian bantuan berjalan efektif dan tepat sasaran. Sehingga bisa meredam dampak ekonomi lanjutan.
Baca:
60 Persen Lebih Industri Tutup saat Pandemi Covid-19
Selain itu, covid-19 juga berdampak pada sektor industri. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, 60 persen sektor industri di dalam negeri terpukul dampak covid-19.
“Ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Dengan jumlah tenaga kerja pada sektor tersebut, lumpuhnya industri bisa mengakibatkan ledakan tingkat pengangguran di Indonesia,” sebut dia.
Pemerintah pun diminta bekerja cepat dan tepat dalam mengimplementasikan kebijakan. Stimulus yang sudah disiapkan untuk mengatasi ancaman PHK di sejumlah sektor industri agar dapat segera direalisasikan secara cepat dan tepat.
"Perlu kebijakan yang tegas dan aplikatif agar semua program bantuan yang direncanakan bisa direalisasikan," pungkasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)