Jakarta: Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) meminta partisipasi masyarakat dan pengusaha untuk memerangi covid-19 yang semakin tinggi di Indonesia, terutama di wilayah DKI Jakarta. Partisipasi masyarakat dapat diwujudkan melalui kedisiplinan untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Hanya ada dua cara untuk mengatasi covid-19 ini yaitu hindari dan matikan. Hindari adalah dengan melakukan 3M, (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan) dan itu butuh partisipasi masyarakat untuk disiplin menjalankannya," kata JK dalam sela-sela perayaan hari ulang tahun ke-75 PMI di Markas Pusat PMI, Jakarta Selatan, Kamis, 17 September 2020.
JK mengatakan PMI selama ini sudah berupaya membantu pemerintah untuk mematikan virus korona. Langkah yang diambil PMI yakni sterilisasi sarana umum, tempat ibadah, rumah, dan perkantoran dengan cairan disinfektan.
"Hampir enam bulan relawan PMI bekerja untuk itu. Karena itu kita mengharapkan partisipasi masyarakat dan pengusaha untuk membantu mensponsori itu, karena hanya itu cara untuk mengatasi dan mengurangi penularan covid ini," ujar JK.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu juga berharap para pengusaha dapat memberikan donasi untuk kegiatan PMI. Donasi itu akan digunakan untuk penyemprotan disinfektan secara masif dan intens.
Baca: 41 Jenazah Covid-19 Dikuburkan di TPU Pondok Ranggon dalam Sehari
PMI membutuhkan biaya sekitar Rp200 miliar untuk operasi penanganan covid-19 hingg akhir 2020. Namun, dana yang terkumpul di PMI baru mencapai 50 persen dari total kebutuhan.
Sanksi Tegas
JK meminta Pemprov DKI menerapkan sanksi tegas kepada pelanggar penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal ini untuk mendisiplinkan masyarakat terhadap protokol kesehatan dan menurunkan jumlah penularan covid-19.
”PSBB sangat tergantung pada disiplin masyarakat dan kedisiplinan itu tergantung pada ketegasan dan sanksi dari pemerintah. Karena itu pemerintah harus tegas dan menjatuhkan sanksi kepada siapa pun yang melanggar disipilin. Itu belajar dari negara negara di dunia ini yang berhasil menurunkan penyebaran covid yaitu membangun kedisiplinan," kata JK.
Pada momen perayaan HUT-75 PMI yang dilaksanakan secara virtual tersebut, JK juga meresmikan pendirian Politeknik Abdi Kemanusiaan Bangsa dan Negara (AKBARA) Surakarta yang dikelola oleh PMI. Politeknik dengan program D3 dan D4 membuka berbagai jurusan terkait manajemen penanggunlangan bencana, dan pengelolaan darah.
Jakarta: Ketua Umum Palang Merah Indonesia (
PMI) Jusuf Kalla (JK) meminta partisipasi masyarakat dan pengusaha untuk memerangi
covid-19 yang semakin tinggi di Indonesia, terutama di wilayah DKI Jakarta. Partisipasi masyarakat dapat diwujudkan melalui kedisiplinan untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Hanya ada dua cara untuk mengatasi covid-19 ini yaitu hindari dan matikan. Hindari adalah dengan melakukan 3M, (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan) dan itu butuh partisipasi masyarakat untuk disiplin menjalankannya," kata JK dalam sela-sela perayaan hari ulang tahun ke-75 PMI di Markas Pusat PMI, Jakarta Selatan, Kamis, 17 September 2020.
JK mengatakan PMI selama ini sudah berupaya membantu pemerintah untuk mematikan virus korona. Langkah yang diambil PMI yakni sterilisasi sarana umum, tempat ibadah, rumah, dan perkantoran dengan cairan disinfektan.
"Hampir enam bulan relawan PMI bekerja untuk itu. Karena itu kita mengharapkan partisipasi masyarakat dan pengusaha untuk membantu mensponsori itu, karena hanya itu cara untuk mengatasi dan mengurangi penularan covid ini," ujar JK.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu juga berharap para pengusaha dapat memberikan donasi untuk kegiatan PMI. Donasi itu akan digunakan untuk penyemprotan disinfektan secara masif dan intens.
Baca: 41 Jenazah Covid-19 Dikuburkan di TPU Pondok Ranggon dalam Sehari
PMI membutuhkan biaya sekitar Rp200 miliar untuk operasi penanganan covid-19 hingg akhir 2020. Namun, dana yang terkumpul di PMI baru mencapai 50 persen dari total kebutuhan.
Sanksi Tegas
JK meminta Pemprov DKI menerapkan sanksi tegas kepada pelanggar penerapan pembatasan sosial berskala besar (
PSBB). Hal ini untuk mendisiplinkan masyarakat terhadap protokol kesehatan dan menurunkan jumlah penularan covid-19.
”PSBB sangat tergantung pada disiplin masyarakat dan kedisiplinan itu tergantung pada ketegasan dan sanksi dari pemerintah. Karena itu pemerintah harus tegas dan menjatuhkan sanksi kepada siapa pun yang melanggar disipilin. Itu belajar dari negara negara di dunia ini yang berhasil menurunkan penyebaran covid yaitu membangun kedisiplinan," kata JK.
Pada momen perayaan HUT-75 PMI yang dilaksanakan secara virtual tersebut, JK juga meresmikan pendirian Politeknik Abdi Kemanusiaan Bangsa dan Negara (AKBARA) Surakarta yang dikelola oleh PMI. Politeknik dengan program D3 dan D4 membuka berbagai jurusan terkait manajemen penanggunlangan bencana, dan pengelolaan darah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)