Jakarta: Pengamat Militer Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi menilai anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebesar Rp131,2 triliun belum ideal. Prabowo Subianto diminta bekerja maksimal agar anggaran itu meningkat tahun depan.
“Sudah on the track, tapi belum ideal anggarannya,” kata Muradi kepada Medcom.id, Selasa, 29 Oktober 2019.
Muradi mengatakan Kemhan seharusnya memiliki anggaran sebanyak 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, PDB Indonesia pada 2018 sebesar Rp14.837,4 triliun.
“Angka (anggaran ideal) di kisaran Rp270 triliun sampai Rp290 triliun,” ujar Muradi.
Muradi menambahkan anggaran Rp131,2 triliun itu tak hanya dialokasikan untuk Kemhan. Angka itu juga dibagikan kepada tiga matra TNI. Muradi membandingkan anggaran pertahanan Indonesia dengan negara di Asia Tenggara.
Malaysia, kata dia, mengalokasikan dana pertahanan sebesar 4 dari PDB. Sedangkan Vietnam mengalokasikan sebesar 8 persen dari PDB.
Indonesia, kata Muradi, hanya unggul dari Filipina, Kamboja, dan Thailand. Mereka baru mengalokasikan dana pertahanan sebesar 1 persen dari PDB.
“Katakan Indonesia jadi Macan Asia. Tahapannya sudah ke sana tapi belum sampai,” tuturnya.
Sementara itu, Muradi meminta Prabowo menggunakan anggaran yang tersedia secara maksimal. Ia berharap anggaran Kemhan bisa meningkat hingga 2 persen dari PDB di tahun berikutnya.
“Pak Prabowo harus meyakinkan semua pihak supaya meningkatkan anggaran pertahanan di atas Rp290 triliun per tahun,” pungkas Muradi.
Jakarta: Pengamat Militer Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi menilai anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebesar Rp131,2 triliun belum ideal.
Prabowo Subianto diminta bekerja maksimal agar anggaran itu meningkat tahun depan.
“Sudah
on the track, tapi belum ideal anggarannya,” kata Muradi kepada
Medcom.id, Selasa, 29 Oktober 2019.
Muradi mengatakan Kemhan seharusnya memiliki anggaran sebanyak 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, PDB Indonesia pada 2018 sebesar Rp14.837,4 triliun.
“Angka (anggaran ideal) di kisaran Rp270 triliun sampai Rp290 triliun,” ujar Muradi.
Muradi menambahkan anggaran Rp131,2 triliun itu tak hanya dialokasikan untuk Kemhan. Angka itu juga dibagikan kepada tiga matra TNI. Muradi membandingkan anggaran pertahanan Indonesia dengan negara di Asia Tenggara.
Malaysia, kata dia, mengalokasikan dana pertahanan sebesar 4 dari PDB. Sedangkan Vietnam mengalokasikan sebesar 8 persen dari PDB.
Indonesia, kata Muradi, hanya unggul dari Filipina, Kamboja, dan Thailand. Mereka baru mengalokasikan dana pertahanan sebesar 1 persen dari PDB.
“Katakan Indonesia jadi Macan Asia. Tahapannya sudah ke sana tapi belum sampai,” tuturnya.
Sementara itu, Muradi meminta Prabowo menggunakan anggaran yang tersedia secara maksimal. Ia berharap anggaran Kemhan bisa meningkat hingga 2 persen dari PDB di tahun berikutnya.
“Pak Prabowo harus meyakinkan semua pihak supaya meningkatkan anggaran pertahanan di atas Rp290 triliun per tahun,” pungkas Muradi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)