Lombok Tengah: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menjelaskan pemerintah masih menggodok angka kenaikan biaya haji 2023. Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) telah mengusulkan biaya haji 2023 sebesar 96,4 juta.
"Sekarang lagi dibicarakan berapa jumlah subsidi yang tepat ya masyarakat bisa menerima," ujar Ma'ruf disela kunjungan kerjanya ke Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat, 10 Februari 2023.
Ma'ruf menerangkan pemerintah sebelumnya telah mensubsidi biaya haji sebesar 59 persen. Ia menilai dengan angka tersebut, pemerintah tidak dapat melakukan subsidi biaya haji secara berkelanjutan.
"Maka subsidi itu harus dikurangi," tuturnya.
Oleh karenanya, saat ini sedang dihitung besaran biaya haji yang rasional sehingga tidak mengeruk modal dana haji di Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Sehingga pemerintah dapat terus mensubsidi biaya haji.
Sebelumnya, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag mengusulkan penurunan biaya haji 2023. Penurunan sebesar Rp2,4 juta dari pengajuan awal Rp98,8 juta.
"Dari keseluruhan kajian kami sementara ini, untuk direct dan in direct cost bahwa usulan per jemaah yang sebelumnya masih Rp98,8 juta, kemudian menjadi Rp96,4 juta, yaitu berkurang Rp2,4 juta," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2023.
Hilman menyampaikan penurunan sebesar Rp2,4 juta didapat setelah melakukan sejumlah rasionalisasi pembiayaan. Rasionalisasi dilakukan terhadap pembiayaan di Tanah Air dan Arab Saudi.
Seperti biaya pelayanan selama di embarkasi. Pada pengajuan awal, biaya embarkasi, yaitu Rp114 ribu per jamaah. Setelah dirasionalisasi, biaya embarkasi diusulkan turun menjadi Rp98 ribu per jamaah.
"Premi asuransi dan perlindungan lainnya masih sama. Untuk asuransi serta pembinaan jemaah haji di Tanah Air turun Rp158 ribu," ungkap dia.
Lombok Tengah: Wakil Presiden (Wapres)
Ma'ruf Amin menjelaskan pemerintah masih menggodok angka kenaikan
biaya haji 2023. Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) telah mengusulkan biaya haji 2023 sebesar 96,4 juta.
"Sekarang lagi dibicarakan berapa jumlah subsidi yang tepat ya masyarakat bisa menerima," ujar Ma'ruf disela kunjungan kerjanya ke Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat, 10 Februari 2023.
Ma'ruf menerangkan pemerintah sebelumnya telah mensubsidi
biaya haji sebesar 59 persen. Ia menilai dengan angka tersebut, pemerintah tidak dapat melakukan subsidi biaya haji secara berkelanjutan.
"Maka subsidi itu harus dikurangi," tuturnya.
Oleh karenanya, saat ini sedang dihitung besaran biaya haji yang rasional sehingga tidak mengeruk modal dana haji di Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Sehingga pemerintah dapat terus mensubsidi biaya haji.
Sebelumnya, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Kemenag mengusulkan penurunan biaya haji 2023. Penurunan sebesar Rp2,4 juta dari pengajuan awal Rp98,8 juta.
"Dari keseluruhan kajian kami sementara ini, untuk
direct dan
in direct cost bahwa usulan per jemaah yang sebelumnya masih Rp98,8 juta, kemudian menjadi Rp96,4 juta, yaitu berkurang Rp2,4 juta," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2023.
Hilman menyampaikan penurunan sebesar Rp2,4 juta didapat setelah melakukan sejumlah rasionalisasi pembiayaan. Rasionalisasi dilakukan terhadap pembiayaan di Tanah Air dan Arab Saudi.
Seperti biaya pelayanan selama di embarkasi. Pada pengajuan awal, biaya embarkasi, yaitu Rp114 ribu per jamaah. Setelah dirasionalisasi, biaya embarkasi diusulkan turun menjadi Rp98 ribu per jamaah.
"Premi asuransi dan perlindungan lainnya masih sama. Untuk asuransi serta pembinaan jemaah haji di Tanah Air turun Rp158 ribu," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)