Jakarta: Legislator Partai NasDem Muhammad Farhan mengkritisi polemik sistem pemilu dari proporsional tertutup yang dibahas di Mahkamah Konstitusi. Jika pemilu proporsional tertutup terlaksana, Indonesia bak kembali ke zaman orde baru.
“Jika MK mengubah sistem pemilu (menjadi proporsional tertutup), itu bertentangan dengan yang selama ini kita perjuangan, seperti balik lagi ke orde baru,” ujar Farhan dalam tayangan Primetime News di Metro TV, Kamis, 11 Mei 2023.
Legislator Partai Demokrat Dede Yusuf mengamini pernyataan Farhan. Pemilu sistem pemilihan tertutup membuat masyarakat tidak mengetahui calon legislatif yang bakal dipilih. Seluruhnya dikembalikan ke partai politik.
“Jangan mengambil hak rakyat untuk memilih calon-calonnya. Jangan kembali lagi ke orde baru,” ujar Dede.
Dia mengatakan, perubahan sistem pemilu boleh saja dilakukan. Namun, jangan dilakukan secara terburu-buru.
“Kalau mau perubahan boleh saja, tapi jangan ujug-ujug. Tinggal satu tahun (menuju) pemilu, tiba tiba langsung dilakukan perubahan tertutup, seperti ada sesuatu,” ucap Farhan. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Legislator Partai NasDem Muhammad Farhan mengkritisi polemik sistem pemilu dari proporsional tertutup yang dibahas di Mahkamah Konstitusi. Jika pemilu proporsional tertutup terlaksana, Indonesia bak kembali ke zaman orde baru.
“Jika MK mengubah sistem pemilu (menjadi proporsional tertutup), itu bertentangan dengan yang selama ini kita perjuangan, seperti balik lagi ke orde baru,” ujar Farhan dalam tayangan
Primetime News di
Metro TV, Kamis, 11 Mei 2023.
Legislator Partai Demokrat Dede Yusuf mengamini pernyataan Farhan. Pemilu sistem pemilihan tertutup membuat masyarakat tidak mengetahui calon legislatif yang bakal dipilih. Seluruhnya dikembalikan ke partai politik.
“Jangan mengambil hak rakyat untuk memilih calon-calonnya. Jangan kembali lagi ke orde baru,” ujar Dede.
Dia mengatakan, perubahan sistem pemilu boleh saja dilakukan. Namun, jangan dilakukan secara terburu-buru.
“Kalau mau perubahan boleh saja, tapi jangan ujug-ujug. Tinggal satu tahun (menuju) pemilu, tiba tiba langsung dilakukan perubahan tertutup, seperti ada sesuatu,” ucap Farhan.
(Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)