Polemik Pemilu Proporsional Terbuka atau Tertutup Dinilai Bikin Bacaleg Ragu Daftar
Fachri Audhia Hafiez • 09 Mei 2023 12:01
Jakarta: Bergulirnya polemik sistem pemilihan umum (pemilu) proporsional terbuka atau tertutup dinilai berpengaruh pada bakal calon legislatif (bacaleg). Sejumlah bacaleg dinilai ragu mendaftar akibat polemik tersebut.
"Polemik sistem pemilu terbuka atau tertutup ini memang sangat terasa pengaruhnya dalam proses pencalegan. Banyak yang masih wait and see menunggu kepastian sebelum memutuskan akan ikut pileg atau tidak," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 9 Mei 2023.
Dia juga menyoroti sistem proporsional tertutup. Sistem itu dinilai langkah mundur.
Oleh karena itu, sistem proporsional tertutup ditolak keras. Ada delapan fraksi di Parlemen yang menolak sistem pemilu proporsional tertutup beberapa waktu lalu.
"Sebelumnya delapan ketum parpol di Parlemen juga telah menegaskan sikap politiknya melalui pernyataan sikap bersama agar sistem pemilu proporsional terbuka tetap dipertahankan," ucap Kamhar.
Kamhar mengatakan Demokrat optimistis sistem proporsional terbuka tetap dijalankan. Terlebih, sistem tersebut sudah diketok palu melalui putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Mahkamah Konstitusi sebagai anak kandung reformasi tentu memiliki tanggung jawab moral, politik dan konstitusional untuk menjaga dan meningkatkan kualitas demokrasi, bukan sebaliknya," ucap Kamhar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Bergulirnya polemik sistem pemilihan umum (pemilu) proporsional terbuka atau tertutup dinilai berpengaruh pada bakal calon legislatif (bacaleg). Sejumlah bacaleg dinilai ragu mendaftar akibat polemik tersebut.
"Polemik sistem pemilu terbuka atau tertutup ini memang sangat terasa pengaruhnya dalam proses pencalegan. Banyak yang masih wait and see menunggu kepastian sebelum memutuskan akan ikut pileg atau tidak," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 9 Mei 2023.
Dia juga menyoroti sistem proporsional tertutup. Sistem itu dinilai langkah mundur.
Oleh karena itu, sistem proporsional tertutup ditolak keras. Ada delapan fraksi di Parlemen yang menolak sistem pemilu proporsional tertutup beberapa waktu lalu.
"Sebelumnya delapan ketum parpol di Parlemen juga telah menegaskan sikap politiknya melalui pernyataan sikap bersama agar sistem pemilu proporsional terbuka tetap dipertahankan," ucap Kamhar.
Kamhar mengatakan Demokrat optimistis sistem proporsional terbuka tetap dijalankan. Terlebih, sistem tersebut sudah diketok palu melalui putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Mahkamah Konstitusi sebagai anak kandung reformasi tentu memiliki tanggung jawab moral, politik dan konstitusional untuk menjaga dan meningkatkan kualitas demokrasi, bukan sebaliknya," ucap Kamhar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)