medcom.id, Jakarta: Pemerintah diimbau tidak lagi melakukan studi banding ke luar negeri untuk menerapkan e-Government. Sebab, hal itu hanya akan menghambur-hamburkan uang.
"Tidak usah pakai studi banding lagi. Pakai studi tiru saja, yang bagus kita pelajari, kita tiru," tutur Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur dalam sambutan acara `e-Government Summit 2016` di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Asman menjelaskan, beberapa daerah di Indonesia sudah menerapkan e-Government. Studi tiru bisa dilakukan tanpa harus ke luar negeri.
Bahkan, lanjut Asman, penerapan sistem e-Government di Indonesia bisa lebih mudah dilakukan dengan mencari role model daerah yang berhasil menjalaninya. Pemerintah pusat tinggal mencari formula standar baku nasional.
"Kalau kita sudah meniru, mudah-mudahan kita lebih bagus daripada apa yang kita tiru itu," tegas dia.
(Baca: Menpan RB: Pelayanan Publik Harus 24 Jam)
Menurut Asman, e-Government juga akan lebih mudah diterapkan dengan studi tiru. Apalagi, dalam dua tahun terakhir, penerapan sistem e-Government Indonesia dibantu pemerintah Korea Selatan dan perusahaan swasta Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Sebelumnya, Asman mewajibkan penyelenggara pemerintahan dapat mengoptimalkan e-Government. Sebab, hingga kini belum banyak instansi pemerintah mengimplementasikan e-Government.
(Baca: Instansi Pemerintahan Wajib Terapkan Sistem E-Government)
medcom.id, Jakarta: Pemerintah diimbau tidak lagi melakukan studi banding ke luar negeri untuk menerapkan
e-Government. Sebab, hal itu hanya akan menghambur-hamburkan uang.
"Tidak usah pakai studi banding lagi. Pakai studi tiru saja, yang bagus kita pelajari, kita tiru," tutur Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur dalam sambutan acara `e-Government Summit 2016` di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Asman menjelaskan, beberapa daerah di Indonesia sudah menerapkan
e-Government. Studi tiru bisa dilakukan tanpa harus ke luar negeri.
Bahkan, lanjut Asman, penerapan sistem
e-Government di Indonesia bisa lebih mudah dilakukan dengan mencari
role model daerah yang berhasil menjalaninya. Pemerintah pusat tinggal mencari formula standar baku nasional.
"Kalau kita sudah meniru, mudah-mudahan kita lebih bagus daripada apa yang kita tiru itu," tegas dia.
(Baca: Menpan RB: Pelayanan Publik Harus 24 Jam)
Menurut Asman,
e-Government juga akan lebih mudah diterapkan dengan studi tiru. Apalagi, dalam dua tahun terakhir, penerapan sistem
e-Government Indonesia dibantu pemerintah Korea Selatan dan perusahaan swasta Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Sebelumnya, Asman mewajibkan penyelenggara pemerintahan dapat mengoptimalkan
e-Government. Sebab, hingga kini belum banyak instansi pemerintah mengimplementasikan
e-Government.
(Baca: Instansi Pemerintahan Wajib Terapkan Sistem E-Government) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)