Jakarta: Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) 2019 bekerja baik. Wakil Ketua Komisi III Herman Hery menyimpulkan kinerja pansel melalui rapat dengar pendapat (RDP).
"Apa yang disampaikan Ketua Pansel (Yenti Ganarsih) dan anggotanya sudah menggambarkan integritas pansel, profesionalitas mereka, dan kapabilitas mereka," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 9 September 2019.
Herman menyebut DPR sengaja menggelar RDP bersama pansel untuk mengetahui langsung proses seleksi capim KPK. DPR juga ingin memastikan langsung perihal banyaknya tudingan-tudingan miring untuk pansel.
DPR berkesimpulan kinerja pansel capim KPK sudah profesional. Pembuktian, terang dia, terlihat langsung melalui rapat terbuka. Seluruh fraksi berkesempatan menanyakan apa pun dari pansel.
Namun, DPR tak menutup mata masih ada kritik yang diarahkan kepada pansel. Dia menganggap kritik merupakan hal wajar dalam demokrasi.
"Bahwa ada yang puas ada yang tidak puas ada yang mengatakan sempurna atau tidak sempurna, itulah hidup ini, semuanya punya keterbatasan sebagai manusia namun secara profesional kami menilai sudah cukup patut," beber dia.
Pansel telah memilih 10 nama capim KPK dan menyerahkannya kepada Presiden Joko Widodo. Nama-nama tersebut diserahkan Presiden ke DPR. Lalu, para capim akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III. DPR akan memilih lima dari 10 nama tersebut
Berikut nama 10 Capim KPK yang diserahkan ke Presiden:
1. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata,
2. Kapolda Sumatra Selatan Irjen Firli Bahuri,
3. Jaksa Johanis Tanak,
4. Auditor BPK I Nyoman Wara,
5. Hakim Nawawi Pomolango,
6. Advokat Lili Pintauli Siregar,
7. Dosen Nurul Ghufron,
8. Dosen Luthfi Jayadi Kurniawan,
9. PNS Sekretariat Kabinet Roby Arya, dan
10. PNS Kementerian Keuangan Sigit Danang Joyo.
Jakarta: Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) 2019 bekerja baik. Wakil Ketua Komisi III Herman Hery menyimpulkan kinerja pansel melalui rapat dengar pendapat (RDP).
"Apa yang disampaikan Ketua Pansel (Yenti Ganarsih) dan anggotanya sudah menggambarkan integritas pansel, profesionalitas mereka, dan kapabilitas mereka," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 9 September 2019.
Herman menyebut DPR sengaja menggelar RDP bersama pansel untuk mengetahui langsung proses seleksi capim KPK. DPR juga ingin memastikan langsung perihal banyaknya tudingan-tudingan miring untuk pansel.
DPR berkesimpulan kinerja pansel capim KPK sudah profesional. Pembuktian, terang dia, terlihat langsung melalui rapat terbuka. Seluruh fraksi berkesempatan menanyakan apa pun dari pansel.
Namun, DPR tak menutup mata masih ada kritik yang diarahkan kepada pansel. Dia menganggap kritik merupakan hal wajar dalam demokrasi.
"Bahwa ada yang puas ada yang tidak puas ada yang mengatakan sempurna atau tidak sempurna, itulah hidup ini, semuanya punya keterbatasan sebagai manusia namun secara profesional kami menilai sudah cukup patut," beber dia.
Pansel telah memilih 10 nama capim KPK dan menyerahkannya kepada Presiden Joko Widodo. Nama-nama tersebut diserahkan Presiden ke DPR. Lalu, para capim akan mengikuti
uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III. DPR akan memilih lima dari 10 nama tersebut
Berikut nama 10 Capim KPK yang diserahkan ke Presiden:
1. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata,
2. Kapolda Sumatra Selatan Irjen Firli Bahuri,
3. Jaksa Johanis Tanak,
4. Auditor BPK I Nyoman Wara,
5. Hakim Nawawi Pomolango,
6. Advokat Lili Pintauli Siregar,
7. Dosen Nurul Ghufron,
8. Dosen Luthfi Jayadi Kurniawan,
9. PNS Sekretariat Kabinet Roby Arya, dan
10. PNS Kementerian Keuangan Sigit Danang Joyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)