Jakarta: PT Pertamina mulai menerapkan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi untuk kendaraan roda empat. Cara ini diyakini mampu menyalurkan BBM subsidi tepat sasaran bukan untuk golongan yang mampu.
"Tujuan penggunaan aplikasi MyPertamina agar subsidi tepat sasaran. Saya yakin semua juga sepakat bahwa subsidi harus tepat sasaran, yang dipermasalahkan hanyalah cara," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi di Jakarta, Senin, 4 Juli 2022.
Menurut Teddy, upaya agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran sebelumnya dinilai belum maksimal. Pasalnya, BBM bersubdisi justru lebih banyak dinikmati golongan atas dan kendaraan yang tidak semestinya.
"Dulu juga ketika pembayaran tol berubah dari tunai menjadi non tunai, ada yang tidak sependapat, tapi akhirnya semuanya bisa menggunakan non tunai. Ini hanya masalah kebiasaan saja," jelasnya.
Ia menyadari awal mula penggunaan aplikasi ini masih banyak kekurangan. Karena saat ini dalam masa transisi, akan ditemukan kendala-kendala di lapangan, sehingga nanti ketika sudah digunakan serentak, sudah tidak ada lagi kendala berarti.
"Jadi yang mau dipermasalahkan itu apa? Tidak setuju subsidi tepat sasaran atau tidak setuju teknis aplikasi MyPertamina? Kalau tidak setuju lalu apa solusinya? Jangan hanya tidak setuju saja, tapi tidak ada solusinya," ujarnya.
Jakarta: PT Pertamina mulai menerapkan penggunaan aplikasi
MyPertamina untuk pembelian
BBM bersubsidi untuk kendaraan roda empat. Cara ini diyakini mampu menyalurkan BBM subsidi tepat sasaran bukan untuk golongan yang mampu.
"Tujuan penggunaan aplikasi MyPertamina agar subsidi tepat sasaran. Saya yakin semua juga sepakat bahwa subsidi harus tepat sasaran, yang dipermasalahkan hanyalah cara," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi di Jakarta, Senin, 4 Juli 2022.
Menurut Teddy, upaya agar
penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran sebelumnya dinilai belum maksimal. Pasalnya, BBM bersubdisi justru lebih banyak dinikmati golongan atas dan kendaraan yang tidak semestinya.
"Dulu juga ketika pembayaran tol berubah dari tunai menjadi non tunai, ada yang tidak sependapat, tapi akhirnya semuanya bisa menggunakan non tunai. Ini hanya masalah kebiasaan saja," jelasnya.
Ia menyadari awal mula penggunaan aplikasi ini masih banyak kekurangan. Karena saat ini dalam masa transisi, akan ditemukan kendala-kendala di lapangan, sehingga nanti ketika sudah digunakan serentak, sudah tidak ada lagi kendala berarti.
"Jadi yang mau dipermasalahkan itu apa? Tidak setuju subsidi tepat sasaran atau tidak setuju teknis aplikasi MyPertamina? Kalau tidak setuju lalu apa solusinya? Jangan hanya tidak setuju saja, tapi tidak ada solusinya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)