Jakarta: Aplikasi MyPertamina sejak sepekan terakhir menjadi perbincangan hangat menyusul kebijakan baru yang mewajibkan pembayaran BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar wajib menggunakan aplikasi tersebut mulai tanggal 1 Juli 2022.
Untuk tahap I, aturan ini baru diterapkan di beberapa daerah dan masih dikhususkan untuk kendaraan roda empat yang ingin membeli Pertalite atau Solar.
Namun sebagian besar masyarakat sepertinya banyak yang menolak aturan penggunaan aplikasi tersebut karena dinilai merepotkan.
Bahkan baru-baru ini, netizen ramai-ramai menghujani aplikasi MyPertamina dengan review jelek. Bahkan beberapa netizen secara terang-terangan mengaku memberi rating bintang 1 (review terendah) untuk aplikasi MyPertamina.
"Saya ikut kasih bintang satu," tulis seorang netizen.
"Udah lama sih pakai MyPertamina, emang sering lemot bahkan gagal pas mau bayar nyambung ke LinkAja. Akhirnya uninstall kasih bintang 1 deh di Play Store," timpal netizen lain.
Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting angkat bicara. Menurutnya, hal itu dijadikan sebagai kritikan yang akan membuat Pertamina terus berbenah memberikan layanan terbaik.
"Kami menghargai seluruh pendapat masyarakat dan netizen. Semua masukan, kritikan dan komen ini akan kami jadikan bahan untuk meningkatkan kualitas MyPertamina ke depan," kata Irto kepada Medcom.id.
Ia menambahkan, masyarakat tak perlu gusar terhadap kewajiban registrasi untuk membeli pertalite dan solar per 1 Juli 2022. Registrasi tersebut wajib dilakukan untuk pengendara mobil saja, sementara pengendara motor belum diwajibkan.
"Ini hanya untuk roda empat. Jadi roda dua tidak usah khawatir," terangnya.
Jakarta: Aplikasi
MyPertamina sejak sepekan terakhir menjadi perbincangan hangat menyusul kebijakan baru yang mewajibkan pembayaran BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar wajib menggunakan aplikasi tersebut mulai tanggal 1 Juli 2022.
Untuk tahap I, aturan ini baru diterapkan di beberapa daerah dan masih dikhususkan untuk kendaraan roda empat yang ingin membeli Pertalite atau Solar.
Namun sebagian besar masyarakat sepertinya banyak yang menolak aturan penggunaan aplikasi tersebut karena dinilai merepotkan.
Bahkan baru-baru ini, netizen ramai-ramai menghujani aplikasi MyPertamina dengan review jelek. Bahkan beberapa netizen secara terang-terangan mengaku memberi rating bintang 1 (review terendah) untuk aplikasi MyPertamina.
"Saya ikut kasih bintang satu," tulis seorang netizen.
"Udah lama sih pakai MyPertamina, emang sering lemot bahkan gagal pas mau bayar nyambung ke LinkAja. Akhirnya uninstall kasih bintang 1 deh di Play Store," timpal netizen lain.
Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary PT
Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting angkat bicara. Menurutnya, hal itu dijadikan sebagai kritikan yang akan membuat Pertamina terus berbenah memberikan layanan terbaik.
"Kami menghargai seluruh pendapat masyarakat dan netizen. Semua masukan, kritikan dan komen ini akan kami jadikan bahan untuk meningkatkan kualitas MyPertamina ke depan," kata Irto kepada
Medcom.id.
Ia menambahkan, masyarakat tak perlu gusar terhadap kewajiban registrasi untuk membeli pertalite dan solar per 1 Juli 2022. Registrasi tersebut wajib dilakukan untuk pengendara mobil saja, sementara pengendara motor belum diwajibkan.
"Ini hanya untuk roda empat. Jadi roda dua tidak usah khawatir," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)