Jakarta: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merespons dugaan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya terkait panitia khusus (pansus) angket haji terkait urusan pribadi. PKB menilai Gus Yahya telah melecehkan keputusan paripurna.
"Mana pribadinya? Jadi, tudingan untuk kepentingan pribadi itu, itu menurut saya tudingan yang melecehkan keputusan paripurna," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2024.
DPR sejatinya telah resmi membentuk pansus angket haji. Pansus tersebut diputuskan dalam Rapat Paripurna ke-21 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024.
"Dari awal ini semuanya berdasarkan tahapan. Bukan hanya PKB, seluruh partai politik (setuju pansus), diputuskan di paripurna," ujar dia.
Jazilul menantang pihak yang menduga-duga terhadap pansus untuk membuktikan. Karena bila tak terbukti maka dianggap mengganggu kinerja parlemen.
"Itu pelaksanaan konstitusi yang harus dihormati. Jika ada pihak-pihak yang menduga itu, tolong buktikan. Kalau tidak terbukti maka itu contempt of parliament, mengganggu kinerja anggota DPR," ucap Jazilul.
Sebelumnya, Gus Yahya mempertanyakan tujuan dari pembentukan pansus angket haji. Dia curiga pansus angket haji dilatarbelakangi masalah pribadi hanya untuk menyerang NU.
"Soal pansus ya pansus haji ya. Nah itu ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kita, pansus haji kemudian nyerang NU jangan-jangan ini masalah pribadi ini jangan-jangan gitu loh," kata Gus Yahya di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu 28 Juli 2024
Gus Yahya juga menduga kritik dari pansus angket haji juga erat kaitannya dengan posisi adiknya. Yaitu, Yaqut Cholil Qoumas yang menjabat sebagai Menteri Agama.
"Jangan-jangan gara-gara menterinya adik saya, misalnya gitu. Itu kan masalah. Jangan-jangan karena dia sebetulnya yang diincar PBNU ketua umumnya kebetulan saya, menterinya adik saya lalu diincar karena masalah-masalah alasan pribadi begini," kata Yahya.
Jakarta: Partai Kebangkitan Bangsa (
PKB) merespons dugaan Ketua Umum Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya terkait panitia khusus (pansus) angket haji terkait urusan pribadi. PKB menilai Gus Yahya telah melecehkan keputusan paripurna.
"Mana pribadinya? Jadi, tudingan untuk kepentingan pribadi itu, itu menurut saya tudingan yang melecehkan keputusan paripurna," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2024.
DPR sejatinya telah resmi membentuk pansus angket haji. Pansus tersebut diputuskan dalam Rapat Paripurna ke-21 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024.
"Dari awal ini semuanya berdasarkan tahapan. Bukan hanya PKB, seluruh partai politik (setuju pansus), diputuskan di paripurna," ujar dia.
Jazilul menantang pihak yang menduga-duga terhadap pansus untuk membuktikan. Karena bila tak terbukti maka dianggap mengganggu kinerja parlemen.
"Itu pelaksanaan konstitusi yang harus dihormati. Jika ada pihak-pihak yang menduga itu, tolong buktikan. Kalau tidak terbukti maka itu
contempt of parliament, mengganggu kinerja anggota DPR," ucap Jazilul.
Sebelumnya, Gus Yahya mempertanyakan tujuan dari pembentukan pansus angket haji. Dia curiga pansus angket haji dilatarbelakangi masalah pribadi hanya untuk menyerang NU.
"Soal pansus ya pansus haji ya. Nah itu ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kita, pansus haji kemudian nyerang NU jangan-jangan ini masalah pribadi ini jangan-jangan gitu loh," kata Gus Yahya di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu 28 Juli 2024
Gus Yahya juga menduga kritik dari pansus angket haji juga erat kaitannya dengan posisi adiknya. Yaitu, Yaqut Cholil Qoumas yang menjabat sebagai Menteri Agama.
"Jangan-jangan gara-gara menterinya adik saya, misalnya gitu. Itu kan masalah. Jangan-jangan karena dia sebetulnya yang diincar PBNU ketua umumnya kebetulan saya, menterinya adik saya lalu diincar karena masalah-masalah alasan pribadi begini," kata Yahya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)